latar belakang dan tujuan
Sektor jasa keuangan Indonesia tumbuh, namun sektor ini masih menyumbang hanya 5% dari PDB. Kedangkalan sektor keuangan Indonesia dan penetrasi yang rendah menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan kelas menengah dan pemuda yang tinggi, masih memiliki potensi yang belum tergarap untuk mengembangkan layanan keuangannya. Regulasi jasa keuangan juga menghadapi tantangan kemajuan teknologi yang memiliki implikasi positif dan negatif. Ada juga kebutuhan yang berkembang untuk memastikan kesetaraan antara layanan keuangan tradisional dan mereka yang lebih fokus pada teknologi. Selain itu, perlu memastikan pengembangan regulasi jasa keuangan, untuk mendukung inovasi dan untuk memastikan perlindungan konsumen.
Proyek ini akan fokus pada dua aliran kerja. Yang pertama adalah dukungan Pemerintah Indonesia dalam kelompok kerja utama G-20 yang berfokus pada inklusi keuangan (termasuk namun tidak terbatas pada Kemitraan Global dalam Inklusi Keuangan (GPFI)). Pemerintah Indonesia saat ini memegang Kepresidenan G20 dan Pemerintah Inggris ingin memberikan dukungan untuk keberhasilan Kepresidenan G20.
Wilayah kerja kedua berfokus pada mendukung Kementerian Keuangan Indonesia (dan kementerian/lembaga terkait lainnya) dengan memberikan bantuan teknis dalam pengaturan sektor jasa keuangan. Pemerintah Indonesia saat ini sedang dalam proses mengkaji undang-undang jasa keuangan utama, yaitu undang-undang yang komprehensif di sektor keuangan (termasuk undang-undang perbankan, undang-undang perbankan Indonesia dan undang-undang jasa keuangan) yang mencakup bidang-bidang seperti tekfin, asuransi, dana pensiun dan sektor berdaulat. dana kekayaan. Undang-undang tersebut masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2022 dan akan mengatur lintas sektor terkait reformasi, pengembangan, dan penguatan sektor keuangan. Undang-undang yang komprehensif ini memiliki potensi besar untuk berdampak pada transformasi ekonomi Indonesia, dan kami bertujuan untuk memberikan dukungan yang positif dan tepat waktu, dengan menggunakan praktik terbaik internasional sambil juga mempertimbangkan konteks lokal.
Indikator waktu dan anggaran
Proyek ini harus selesai pada tanggal 31 Desember 2022. Anggaran untuk proyek ini adalah £60.000 termasuk semua biaya dan pajak. Nilai uang merupakan faktor penting dan oleh karena itu harga akan dipertimbangkan dalam proses seleksi. Untuk lebih jelasnya jadwal tersebut dapat dilihat pada lampiran.
Kriteria evaluasi/evaluasi proposal
- Pengalaman dan pengetahuan
- manajemen proyek
- pemahaman dan metodologi
- Kewajiban kehati-hatian dan kode etik
bagaimana menerapkan
Penawaran harus dikirimkan ke Susan Cunningham di [email protected] dan Laura Wijaya di [email protected] dengan menggunakan referensi ‘Indonesia Support for Financial Services’. Batas akhir pemasukan penawaran adalah 11 April 2022 pukul 07.00 WIB. Aplikasi yang terlambat tidak akan diterima.
Silakan tinjau
Untuk informasi lebih lanjut termasuk skor penilaian, kriteria penilaian serta syarat dan ketentuan.“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian