Seorang gadis berusia 8 tahun yang sedang mandi di sungai bersama teman-temannya diserang dan dimakan oleh seekor buaya besar. Pihak berwenang menemukan sisa-sisa gadis muda itu Jumat pagi.
Penyerangan tersebut terjadi pada hari Rabu ketika seorang gadis bernama Susie Ramadhani sedang mandi di sungai bersama teman-temannya. Pihak berwenang mengatakan kepada The Star bahwa gadis itu diserang oleh buaya di distrik Telugu Keili di Pulau Puru.
Corbos Rahmat Namlia, seorang petugas pencarian dan penyelamatan di kota Ambone, mengatakan kepada The Star bahwa teman-teman wanita muda itu telah menyaksikan serangan itu dan benar-benar terkejut dengan kejadian itu.
Penduduk setempat dengan cepat tiba di tempat kejadian dan mampu menikam buaya besar itu dengan tombak, sementara kepala gadis kecil itu terlihat di mulut binatang itu. Tapi kata Namlia Bintang Jenazah wanita itu tidak ada di dalam saat mereka memotong perut buaya.
Menurut Namlia, jenazahnya ditemukan Jumat pagi.
“Air asin sungai diketahui dipengaruhi oleh buaya,” kata Namlia kepada The Star. “Setidaknya ada dua serangan buaya dalam 10 tahun terakhir.”
Serangan buaya seperti itu biasa terjadi ketika manusia bersentuhan dengan populasi buaya yang banyak. Mereka disebut “predator oportunistik”, yang mengintai di bawah permukaan air dan menunggu sampai mereka mengetahui mangsanya.
Berbeda dengan kerabat terdekat buaya, buaya sikap buruk Dan lebih cenderung menyerang manusia tanpa terprovokasi. Mereka, rata-rata, tiga kaki lebih besar dari buaya dan dirancang untuk merobek gigi.
Gigi buaya adalah untuk menghancurkan mangsa, yaitu gigitan buaya sangat kuat. Di Amerika Serikat, Anda lebih mungkin diserang buaya daripada buaya, tetapi jenis serangan ini lebih sering terjadi di Indonesia karena merupakan rumah bagi 14 spesies buaya.
Pada hari Kamis, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun hilang dari sebuah desa di distrik yang sama dengan Telugu Kayli dan diduga diserang oleh seekor buaya. Menurut laporan, bocah itu sedang mandi di sungai dekat rumahnya di desa Khaki Air. Satu jam kemudian, teman-temannya melaporkan bahwa dia telah dimakan buaya.
Tim pencarian dan penyelamatan bersama dengan pihak berwenang setempat mencoba menemukan buaya dan bocah itu. Pada hari pertama pencarian, kelompok tersebut menangkap seekor buaya, tetapi tidak menemukan sisa-sisa saat mereka memotong perutnya.
Jumat adalah hari kedua pencarian dan bocah itu belum ditemukan.
Dalam insiden lain, seorang gadis 7 tahun tewas dalam serangan buaya di Papua Nugini pada bulan April. Minggu Berita Laporan Wanita muda itu diserang buaya saat berenang di sungai bersama nenek dan kakak perempuannya.
Kata paman wanita muda itu Kurir pos Buaya itu mencoba menangkap kedua saudara perempuan itu tetapi salah satu dari mereka berhasil melarikan diri. Kakak korban meminta nenek gadis itu untuk keluar dari sungai, namun buaya itu menyambar ekor adiknya saat mereka sedang berenang. Tapi adiknya tidak beruntung.
Jenazah korban baru ditemukan keesokan harinya setelah penyerangan, meski pangkal tubuhnya sudah ditelan buaya.
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi