Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tetap beraktivitas seperti biasa
JAKARTA (Antara) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi mengakhiri prakiraan tsunami setelah gempa bermagnitudo 7,5 melanda pantai utara Maluku barat daya pada Selasa pukul 00.47 waktu setempat.
Peringatan dini tsunami berdasarkan proses pemodelan dan pemantauan di wilayah terdampak gempa telah berakhir, kata Presiden BMKG Twigorita Karnavati dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa.
“Dua jam setelah peringatan tsunami dikeluarkan, peringatan dini itu diakhiri oleh BMKG. Namun perlu kami ingatkan bahwa peringatan ini belum dicabut, tetapi sudah kami akhiri. Masyarakat harus tetap waspada dan beraktivitas seperti biasa.” dia mencatat.
Dengan demikian, peringatan tsunami dinyatakan berakhir pada pukul 03.43 waktu setempat.
Karnavati menjelaskan peringatan tsunami ditangguhkan berdasarkan perhitungan standar waktu tiba tsunami hingga dua jam setelah gempa.
Selain itu, dengan memantau kenaikan muka air laut di empat titik, BMKG yakin tidak akan ada kenaikan yang signifikan.
“Berdasarkan pengamatan menggunakan tide gauge di empat lokasi sekitar gempa, yakni Seira, Adat, Lirang dan Lorat, tidak ditemukan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan,” ungkapnya.
Berdasarkan data BMKG, pusat gempa berada di 7,37° Lintang Selatan (LS); Terletak pada 130,23° Bujur Timur (BT) atau tepatnya 136 km barat laut Maluku Tenggara Barat pada kedalaman 130 km di lautan.
BMKG melaporkan, gempa tersebut terjadi di Laut Banda. Berdasarkan hiposenternya, gempa tergolong tipe sedang, dengan mekanisme gempa berupa gerakan ke atas (sesar dorong).
Berita Terkait: BMKG merilis peta rawan gempa Cianjur
Berita Terkait: Gempa bermagnitudo 4,1 melanda Kabupaten Bangandaran di Jawa Barat
Berita Terkait: Gempa bermagnitudo 5,3 melanda Maluku Tenggara pada Minggu pagi
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi