Petaling Jaya: CIMB Group Holdings Bhd 92,5% dimiliki CIMB Niaga Tbk dapat berkontribusi sekitar 28% dari keuntungan grup untuk tahun fiskal 2022, karena bisnis Indonesia menikmati peningkatan pendapatan.
Maybank Investment Bank (Maybank IB) mencatat bahwa hasil kuartal ketiga (Q22) CIMB Niaga berada dalam ekspektasi, didukung oleh pertumbuhan pinjaman yang lebih cepat, peningkatan margin bunga bersih setiap kuartal, overhead yang stabil, dan biaya kredit yang lebih rendah.
CIMB Niaga membukukan laba bersih 1,31 triliun rupiah (RM406 juta) (naik 22% YoY (YoY) di Q322, yang membawa total laba untuk periode sembilan bulan menjadi 3,84 triliun rupiah (RM1,16 miliar), mewakili 74% dari laba Maybank IB. ramalan setahun penuh.
Peningkatan profitabilitas CIMB Niaga disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan non-bunga sebesar 20% dari tahun ke tahun dan biaya kredit yang lebih rendah.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia memungkinkan CIMB Niaga untuk mencapai pertumbuhan pinjaman yang lebih cepat sebesar 10% y/y di Q322 karena pinjaman konsumen tumbuh 14,7% y/y sementara pinjaman korporasi tumbuh 12,8% y/y.
Pinjaman perbankan bisnis dan korporasi naik 8,8% dari tahun ke tahun, tetapi pertumbuhan yang paling menonjol untuk pinjaman adalah dengan pinjaman mobil naik 52% dari tahun ke tahun.
MIDF Research mencatat, manajemen CIMB Niaga menyatakan hal ini tak lepas dari strategi 3D CIMB Niaga Auto Finance yang menyasar nasabah yang mencari pembiayaan mobil baru dan bekas, serta layanan refinancing.
Sementara sektor pembiayaan mobil baru mengalami penurunan permintaan karena kekurangan chip, individu berbondong-bondong ke pasar mobil bekas.
“CIMB Niaga yakin dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan ini di kuartal-kuartal mendatang,” demikian pernyataan MIDF Research dalam laporannya kepada CIMB Group.
CIMB Niaga juga melihat pinjaman hipotek dan kartu kredit tumbuh masing-masing 8,6% dan 6% year-over-year, sementara pinjaman pribadi dan lainnya naik 20,1% year-over-year.
“Langkah saat ini lebih cepat dari panduan administrasi sebelumnya untuk pertumbuhan pinjaman sebesar 7% hingga 10%, dan ekspektasi sekarang bahwa pertumbuhan pinjaman untuk tahun ini akan mencapai batas yang lebih tinggi dari kisaran itu,” kata Maybank IB.
Maybank IB memiliki order ‘beli’ untuk CIMB yang ditetapkan pada target harga (TP) RM 6.20, sedangkan MIDF memiliki call yang sama tetapi dengan TP1 kurang dari RM 6.16.
MIDF menambahkan bahwa CIMB Niaga memiliki ruang untuk tumbuh yang dibuktikan dengan pemulihan yang baik dalam pangsa pasar pinjaman dan kehadiran digital yang luas.
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian