Laporan Online FE |
Diposting:
07 Maret 2022 18:21:49
| diperbarui:
07 Maret 2022 19:25:49
Bangladesh dan Indonesia memiliki ruang lingkup untuk menuai keuntungan bersama dengan mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan perdagangan.
Ketua BGMEA Farooq Hassan mengatakan bahwa kerjasama bilateral yang erat antara Bangladesh dan Indonesia dapat membuka jalan untuk menuai keuntungan perdagangan bersama, terutama di sektor pakaian jadi dan tekstil.
Ada prospek besar untuk perdagangan antara kedua negara Asia Selatan. Dia mengatakan bahwa partisipasi kolaboratif diperlukan untuk menentukan ruang lingkup dan cara memanfaatkan peluang sepenuhnya.
Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada diskusi yang sebenarnya diselenggarakan oleh BGMEA dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Senin.
Turut hadir dalam diskusi tersebut adalah Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh Hiro Hartanto Sopolo, Presiden Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jimmy Kartiwa Sastrataja, dan Presiden Asosiasi Ibu Ann B.
Mr Hassan mengatakan Bangladesh sedang berjuang untuk tingkat pertumbuhan berikutnya melalui diversifikasi produk terutama produk pakaian non-kapas berkualitas tinggi dan tekstil teknis, yang telah mengakibatkan peningkatan permintaan serat sintetis dan kain.
Dia mengatakan tekstil Indonesia dapat memenuhi permintaan sektor RMG Bangladesh, menambahkan bahwa Indonesia dapat mengimpor pakaian jadi dari Bangladesh.
Farooq Hassan menekankan perlunya mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan perdagangan, terutama untuk ekspor RMG Bangladesh ke pasar Indonesia.
[email protected]
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia