POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Bank Dunia menganggap ekonomi Indonesia sebagai salah satu yang terkuat di tengah risiko global

Bank Dunia menganggap ekonomi Indonesia sebagai salah satu yang terkuat di tengah risiko global

Jakarta (Antara) – Bank Dunia melalui laporan Global Economic Prospect Juni 2022 menilai perekonomian Republik Indonesia sebagai salah satu yang terkuat di tengah situasi risiko global saat ini, kata Kementerian Keuangan.

“Perekonomian Indonesia terus menunjukkan ketahanannya di tengah gejolak global yang masih berlangsung,” kata Kepala Badan Kebijakan Keuangan Kementerian Keuangan Vibrio Kakaribo di Jakarta, Rabu.

Kesimpulan Bank Dunia tersebut ditunjukkan dengan ramalannya bahwa perekonomian Indonesia akan berada pada level 5,1 persen pada 2022, atau hanya akan turun 0,1 persen dari perkiraan sebelumnya.

Dalam laporannya, Bank Dunia menyatakan bahwa perekonomian Indonesia akan didorong oleh kenaikan harga komoditas.

Perlambatan ekonomi Indonesia terjadi di tengah perlambatan perkiraan pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,9% tahun ini akibat eskalasi berbagai risiko.

Angka ini lebih rendah 1,2 persen dari perkiraan sebelumnya pada Januari sebagai akibat dari risiko global, khususnya perang di Ukraina.

Berita terkait: Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan Indonesia menjadi 5,1% untuk 2022

Stagnasi dalam prakiraan pertumbuhan ekonomi oleh Bank Dunia terjadi secara besar-besaran di berbagai negara, baik berkembang maupun maju.

Eropa melihat revisi turun 1,7 persen, atau dari 4,2 persen menjadi 2,5 persen. Diperkirakan Rusia akan mengalami kontraksi sebesar 8,9 persen, atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 11,3 persen.

AS dan China juga melihat perkiraan pertumbuhan turun masing-masing 1,2% dan 0,8%.

Sementara untuk negara berkembang seperti India, Meksiko dan Thailand juga mengalami penurunan ekspektasi yang signifikan sebesar 1,2 persen, 1,3 persen dan satu persen.

Perekonomian Indonesia dinilai kuat karena diperkirakan hanya turun 0,1 persen dari perkiraan sebelumnya, seiring dengan kinerja perekonomian negara yang terus membaik didukung oleh stabilisasi kondisi epidemiologis.

READ  Penambang Australia untung karena Jakarta menentang aturan perdagangan global

Kakaribo mencatat, pemerintah akan terus menjaga situasi untuk mencegah eskalasi wabah sehingga kepercayaan masyarakat dalam menjalankan kegiatan ekonomi dapat tetap terjaga.

Salah satu caranya adalah dengan mendorong vaksinasi, yang kini telah mencapai 74,2 persen populasi untuk dosis pertama dan 62,1 persen untuk dosis penuh.

Selain itu, APBN akan terus diarahkan untuk menjadi alat penting dalam merespon kondisi perekonomian, termasuk menjadi shock absorber untuk menjaga daya beli masyarakat.

“Upaya ini karena adanya potensi krisis energi, pangan dan finansial,” jelasnya.
Berita terkait: Indonesia harus menarik investor swasta untuk go green: Bank Dunia