POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Andrew Forrest adalah mitra dalam pengurangan emisi di Indonesia

Andrew Forrest adalah mitra dalam pengurangan emisi di Indonesia

Fortescue Metals Group dari Andrew Forest telah bermitra dengan raksasa batubara PT Adaro Energy dan pemerintah Indonesia untuk memajukan transisi negara menuju masa depan energi bersih.

Pernyataan niat bersama yang ditandatangani oleh ketiga pihak akhir bulan lalu akan membantu Indonesia mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil untuk menggerakkan ekonominya dan mencapai emisi nol bersih jauh lebih cepat dari batas waktu 2060. Laporan Tinjauan Keuangan Australia.

PT Adaro Energy adalah perusahaan pertambangan batubara terbesar kedua di Indonesia berdasarkan volume produksi dan nilai pasar terbesar.

Forrest tidak merahasiakan rencananya untuk mengubah Fortescue dari produsen bijih besi menjadi suar global untuk produksi energi hijau.

Miliarder dari Australia Barat dan pemerintah Indonesia pada September lalu menandatangani perjanjian untuk Fortescue Future Industries dari Forrest untuk mempertimbangkan investasi yang diperlukan untuk mengembangkan sumber daya hidroelektrik dan panas bumi di negara tersebut.

“FFI, bersama dengan Adaro, akan sangat mendukung transformasi ekonomi berbasis bahan bakar fosil di Indonesia menjadi energi terbarukan dan bebas emisi,” kata Forrest dalam sebuah pernyataan kepada AFR.

“FFI berkomitmen untuk menjadi pemimpin pemikiran, investor dan pengembang proyek energi hijau besar dan kami berharap dapat terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuannya.”

Forrest mengatakan pada rapat umum tahunan Fortescue pada bulan November bahwa perusahaan akan bertujuan untuk mengembangkan proyek hidrogen dan amonia hijau di seluruh dunia yang akan menghasilkan 235 gigawatt energi, mengubahnya menjadi raksasa dalam industri energi global dengan ukuran yang sama dengan Chevron.

Forrest mengatakan Fortescue dapat membiayai ambisi hijaunya dengan pembiayaan independen, tanpa membahayakan neraca perusahaan.

Dia mengatakan bahwa perusahaan akan menggunakan budaya, kepemimpinan dan energinya untuk mereplikasi di sektor energi hijau apa yang telah dicapai dalam bijih besi.

READ  Axiata dan XL Axiata telah menyelesaikan akuisisi 66,03% saham Link Net di Indonesia