POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Militer Indonesia mengakhiri tes keperawanan ‘dua jari’ yang kontroversial pada rekrutan perempuan

Dalam perkembangan besar untuk memberikan hak yang sama kepada perempuan, Indonesia telah memutuskan untuk menghentikan “tes keperawanan” untuk perekrutan perempuan. Seorang juru bicara mengkonfirmasi berita tersebut setelah Panglima TNI Antiga Perkasa mengatakan kepada wartawan.

Berbicara kepada media selama latihan militer bersama AS-Indonesia tahunan di kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Perkasa mengatakan militer tidak lagi memilih wanita untuk apa yang disebut tes keperawanan “pemerkosaan” dan “tidak ilmiah”.

Tes keperawanan untuk perekrutan wanita di militer

Tes dua jari yang tidak tepat atau tes keperawanan yang dilakukan oleh militer menggunakan dua jari untuk menilai apakah rahim seorang wanita masih utuh. Untuk ini, mereka harus pergi ke babak medis, di mana para dokter memasukkan dua jari mereka ke dalam vagina wanita itu dan memeriksa perawannya.

Praktik ini telah dinyatakan tidak valid oleh sains oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Banyak organisasi hak asasi manusia menentang praktik tersebut.

Perkembangan terakhir kini mendapat pujian besar dari kelompok hak asasi manusia.

Berbicara tentang keputusan tersebut, Perkasa mengatakan penilaian terhadap pelamar harus dilakukan berdasarkan pelatihan fisik. Buta warna dan kondisi kesehatan lainnya, termasuk kondisi tulang belakang dan jantung, harus diuji untuk mengetahui apakah mereka sehat atau jika ada kondisi medis.

Tes keperawanan di Indonesia

Menguji keperawanan wanita telah menjadi praktik umum di Indonesia selama beberapa dekade. Dari siswi Indonesia hingga calon istri perwira militer, praktik ini diberlakukan di seluruh negeri. Pada 2010, Dewan Perwakilan Daerah Zumbi merekomendasikan agar siswa SMP dan SMA menjalani tes keperawanan. 2015 melihat rekomendasi yang sama dari Dewan Perwakilan Daerah Jember. Tes keperawanan untuk siswa sekolah menengah dimasukkan dalam rencana anggaran daerah ketika direkomendasikan oleh Institut Pendidikan Populer pada tahun 2013.

Selain itu, praktik serupa juga ditemukan di negara lain termasuk Mesir, India, dan Afghanistan.

Sebelumnya, polisi Indonesia menghapus kebijakan ini. Namun, belum diketahui apakah aturan ini telah dihapus dari Angkatan Laut dan juga Angkatan Udara.

(Sumber gambar: AP)