Tempo.co., Jakarta – Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah telah mengalokasikan anggaran tambahan sebesar Rp 55,21 triliun untuk jaminan sosial bagi masyarakat selama penerapan Undang-Undang Larangan Pekerjaan Umum (“PPKM Darurat”). Anggaran tersebut akan menyediakan bantuan tunai, bantuan langsung tunai desa, bantuan proyek keluarga terpercaya, bantuan sembako, alokasi internet dan subsidi listrik.
Djokovic mengatakan dalam konferensi pers pada Selasa, 20 Juli 2021, “Saya telah menginstruksikan menteri masing-masing untuk segera memberikan bantuan sosial kepada warga negara yang memenuhi syarat.
Selain jaminan sosial, Djokovic mengatakan pemerintah juga akan memberikan insentif bagi usaha mikro informal sebanyak 1 juta usaha mikro dengan nilai Rp 1,2 juta per usaha. Djokovic mengatakan pemerintah akan terus mendistribusikan obat-obatan gratis dalam total 2 juta paket kepada individu tanpa gejala dan pasien Pemerintah-19.
Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang tarif PPKM hingga 25 Juli 2021. Keputusan itu diambil setelah menilai prevalensi dan tingkat infeksi Pemerintah-19 selama dua minggu terakhir.
Sebelumnya, PPKM Tarurat 2021 berjalan selama dua minggu dari 3 Juli hingga 20 Juli. Kebijakan tersebut dikembangkan setelah kasus Pemerintah-19 melebihi 20.000 kasus per hari.
Untuk tahap awal, PBKM Tarurat hanya akan berlaku di Pulau Jawa dan Bali yang mencakup 44 wilayah dan kota. Namun, setelah lebih dari seminggu pelaksanaannya, pada 12 Juli 2021, pemerintah memutuskan PPKM Tarurat berlaku untuk wilayah di luar Jawa dan Bali. PKMU Darurat memiliki 15 kota untuk wilayah di luar Jawa dan Bali dan memiliki tingkat distribusi Pemerintah-19 tertinggi di wilayah tersebut.
Selama kekerasan PPKM, pemerintah membatasi mobilisasi orang. Untuk perjalanan yang menggunakan semua moda transportasi, misalnya, warga diharuskan membawa kartu vaksinasi, karena mereka telah menunjukkan infeksi Pemerintah-19 negatif dengan vaksinasi lini pertama dan hasil tes swap PCR.
Bahkan untuk pelancong udara, persyaratannya bahkan lebih ketat. Penumpang wajib membawa hasil tes PCR. Kontrol mobilisasi juga digunakan untuk kantor. Pelaku usaha di sektor non-esensial dan sektor non-kritis diwajibkan 100 persen untuk melakukan pekerjaan dari rumah. Sedangkan untuk departemen esensial, kapasitas kantor dibatasi maksimal 50 persen. Hanya departemen penting yang diizinkan beroperasi dengan efisiensi 100 persen.
Djokovic mengatakan pemerintah akan membuka kegiatan ekonomi pada 26 Juli 2021, jika jumlah kasus pemerintah turun. “Kami selalu memantau, memahami dinamika di lapangan, dan mendengarkan pandangan masyarakat terdampak PPKM,” kata Presiden.
Francesca Christie Rosanna
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi