JAKARTA – Bank Dunia merevisi perkiraan kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 menjadi 5 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,9 persen.
“Ke depan, perekonomian diharapkan mendapat manfaat dari peningkatan konsumsi masyarakat dan investasi, namun akan menghadapi kendala terutama dari memburuknya kondisi perdagangan,” kata Wael Mansour, kepala ekonom Bank Dunia, dikutip Antara.
Bank Dunia juga merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 menjadi 5,1 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,9 persen, dan pada tahun 2026 menjadi 5,1 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 5 persen.
Oleh karena itu, dalam laporan terbarunya, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi bruto atau produk domestik Indonesia rata-rata sebesar 5,1 persen pada periode 2024-2026, didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat.
Wael mengatakan konsumsi akan terus mendorong pertumbuhan, didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat seiring dengan penerapan program belanja sosial baru dari pemerintahan berikutnya.
Dengan peningkatan belanja sosial dan investasi publik, defisit fiskal diperkirakan akan lebih tinggi namun masih sekitar 3 persen.
“Posisi eksternal diperkirakan akan tetap menantang karena lambatnya pemulihan perdagangan global dan tekanan pembiayaan,” katanya.
Selain itu, defisit transaksi berjalan diperkirakan akan melebar secara bertahap hingga mencapai 1,6% PDB pada tahun 2026, seiring dengan rendahnya harga komoditas dan ketidakpastian global yang menghambat ekspor.
Prakiraan telah mengurangi banyak risiko. Suku bunga yang tinggi dapat membebani biaya pinjaman dan mempersempit akses terhadap pendanaan eksternal, sehingga meningkatkan biaya pembayaran utang pemerintah.
Guncangan eksternal, seperti kemungkinan meningkatnya konflik bersenjata atau ketidakpastian geopolitik, dapat menyebabkan depresiasi nilai tukar perdagangan yang lebih tajam dari perkiraan, sehingga menyebabkan penurunan pendapatan dan posisi fiskal yang lebih parah.
“Posisi fiskal menjadi lebih tangguh dengan peningkatan belanja sosial dan penurunan simpanan komoditas, sementara peningkatan pembayaran utang dapat berdampak pada prioritas belanja pembangunan,” tambahnya.
Tag: pertumbuhan ekonomi indonesia bank ekonomi keuangan dunia
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Kementerian: Kerja sama dan inovasi menjadi kunci pengembangan industri game
Indonesia mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan iklim pada G20 di Brazil
Abindo Ungkap Alasan Stabilitas Perekonomian Indonesia di 5%