POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Perbankan Islam sangat penting bagi perekonomian Syariah Indonesia: Wakil Presiden Amin

Perbankan Islam sangat penting bagi perekonomian Syariah Indonesia: Wakil Presiden Amin

JAKARTA (ANTARA) – Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai industri perbankan syariah atau syariah menjadi motor penggerak perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Dalam acara yang digelar Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Aspisendo) di Jakarta, Senin, ia menyampaikan optimismenya terhadap pentingnya peran bank syariah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.

Dikatakannya, “Bank syariah akan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan menghasilkan perekonomian baru. Kita sudah beralih ke pembicaraan perekonomian baru dibandingkan perekonomian tradisional. Pertumbuhan perekonomian baru akan memperkuat perekonomian nasional kita.”

Menurutnya, sejak tahun 2020, pemerintah fokus pada empat aspek pengembangan ekonomi syariah: industri keuangan syariah, industri halal, bisnis syariah, dan wirausaha sosial syariah.

Amin menuturkan, pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah.

“Selain menerapkan aturan yang bersifat fasilitatif, pemerintah membentuk KNEKS sebagai bentuk perluasan dari Komnas Ekonomi Syariah. Semua upaya tersebut bertujuan untuk mencakup keempat aspek tersebut,” jelasnya.

Amin juga menyatakan, pemerintah menindaklanjuti dengan pembentukan beberapa KDEKS yang merupakan Komite Nasional versi daerah.

“Total ada 30 KDEKS yang bekerja di 30 provinsi. Artinya, kita hanya perlu membentuk komite serupa di enam provinsi Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Bali untuk mencakup seluruh 38 provinsi di Indonesia,” ujarnya.

Di sisi lain, Ketua Umum Aspicendo Heri Junardi mencatat, laju pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan perbankan konvensional.

Lebih lanjut, ia menegaskan, potensi nilai industri halal Indonesia telah mencapai 4,253 triliun Rupiah (sekitar 264 miliar dolar AS).

Berita Terkait: Wapres menguraikan empat strategi pengembangan industri perbankan syariah RI
Berita Terkait: Industri Keuangan Syariah Nasional Terus Tumbuh: Kementerian

READ  Indonesia menolak janji COP26 untuk tidak melakukan deforestasi