POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Warga Jakarta yang kelelahan karena udara beracun menghirup leher mereka untuk mendapatkan keputusan pengadilan

Warga Jakarta yang kelelahan karena udara beracun menghirup leher mereka untuk mendapatkan keputusan pengadilan

Lahir dan dibesarkan di megacity yang ramai di Jakarta, ibu kota Indonesia yang padat penduduk, Khalisa Khalid telah lama menderita karena udara beracun kota itu.

Putrinya yang masih kecil menderita kesehatan yang buruk sejak lahir dan dia berharap kesehatan mereka meningkat karena polusi udara kota yang buruk.

“Kesehatannya semakin terancam dengan kualitas udara Jakarta yang semakin kotor,” kata putrinya Khalisa, kini berusia 10 tahun. “Kami ingin pemerintah membuat aturan untuk memastikan warga memiliki lingkungan dan udara yang baik.”

Seorang ibu berusia 42 tahun adalah satu dari 32 penggugat dalam gugatan perdata terhadap presiden Indonesia, menteri kesehatan, lingkungan dan perumahan serta beberapa pemimpin daerah, menuntut agar mereka memperbaiki udara tidak sehat yang mereka hirup.

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat diharapkan memutuskan kasus 2019 pada Kamis.

Perusahaan teknologi kualitas udara Swiss IQAir mengatakan 148 kota teratas di dunia dengan polusi udara terburuk tahun lalu berada di kawasan Asia-Pasifik.

Panel hukum penggugat mengatakan pihak berwenang Indonesia lalai dalam lingkungan dengan gagal mencegah warganya dari bahaya kesehatan akibat polusi udara.

Penelitian ilmiah menyatakan bahwa kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan asma, penyakit jantung koroner, stroke, penyakit paru obstruktif kronik, dan penurunan harapan hidup.

Irwan Pulungan, utusan khusus Jakarta untuk perubahan iklim, mengatakan Jakarta telah mematuhi peraturan baru sejak gugatan diajukan, termasuk pemasangan panel surya di gedung-gedung pemerintah dan promosi uji emisi.

“Kasus ini merupakan upaya bersama untuk mempromosikan pro rakyat, pro lingkungan, tetapi pro keadilan sosial,” ujarnya seraya menambahkan bahwa untuk meningkatkan efektivitas kebijakan pemerintah daerah dan pusat diperlukan koordinasi kegiatan.

Pada 2019, Jakarta mengumumkan pembatasan baru pada penggunaan mobil pribadi.

READ  Pandejaitan mengepalai gugus tugas percepatan investasi di Nusantara

Seorang juru bicara kepresidenan tidak segera menanggapi permintaan komentar atas berita tersebut.

Urbanisasi yang cepat dan lalu lintas kronis merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kualitas udara yang buruk di ibu kota Indonesia, bersama dengan pembangkit listrik tenaga batu bara di dekatnya, menurut Energy and Clean Air Center (CREA).

Pemantauan kualitas udara terhadap zat partikulat (PM2.5) tahun 2019 oleh Kedutaan Besar AS di Jakarta menunjukkan terdapat 172 hari tidak sehat atau lebih dari 50% dalam setahun.

Terlepas dari batasan sosial, kualitas udara di Jakarta tidak meningkat secara signifikan selama epidemi COVID-19, menurut laporan CREA Agustus 2020 yang meneliti polusi udara perbatasan di dan sekitar Jakarta dengan citra satelit yang menunjukkan pembangkit listrik beroperasi secara normal di provinsi tetangga. .

CREA telah mengidentifikasi 136 fasilitas industri terdaftar di sektor berintensitas tinggi di Jakarta, termasuk pembangkit listrik dalam jarak 100 km (62 mil) dari batas kota.

Pembangkit listrik tenaga batu bara membuat orang terpapar partikel beracun, seperti PM2.5, mikroba tertentu seperti ozon, nitrogen oksida, dan logam berat seperti merkuri.

Standar kami: Prinsip Yayasan Thomson Reuters.