JAKARTA (ANTARA) – Indonesia telah menerima hibah senilai 514 miliar rupiah (£27,2 juta) dari Inggris untuk melaksanakan Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon (LCDI) tahap kedua menuju penerapan ekonomi hijau.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) mendapatkan hibah tersebut setelah menandatangani perjanjian teknis dengan British Commonwealth and Development Office (UK-FCDO) di Jakarta, Senin.
“Transformasi ekonomi perlu kita capai dengan mengadopsi ekonomi hijau dengan menempatkan upaya pembangunan rendah karbon dan tahan perubahan iklim sebagai landasan rencana pembangunan kita,” kata Menteri PPN Suharso Monwarva dalam keterangan tertulisnya.
Menteri Manu Arfa menyampaikan harapannya bahwa kerja sama bilateral ini dapat memperkuat komitmen Indonesia dalam mendorong dan mengadopsi ekonomi hijau, sesuai dengan salah satu agenda yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Ia mencatat bahwa kerja sama ini juga bertujuan untuk membuka jalan bagi pencapaian tujuan emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih awal.
“Indonesia menghadapi berbagai tantangan, antara lain perubahan iklim, penurunan kualitas udara, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Krisis-krisis ini saling terkait dalam ekosistem kita dan dapat menghambat upaya kita untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan target RPJPN periode 2025-2045,” tambahnya. .
Berita terkait: Tiga provinsi siap menjadi model pembangunan rendah karbon: Pemerintah
Monarfa juga menyatakan optimisme hibah LCDI akan bermanfaat bagi pencapaian pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Ia kemudian menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Inggris atas dukungannya yang berkelanjutan terhadap program LCDI.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris untuk Urusan Indo-Pasifik, Anne-Marie Trevelyan, mencatat bahwa perkembangan ekonomi dan inovasi Indonesia yang pesat dan signifikan telah memberikan lebih banyak peluang kerja sama bagi Indonesia dan Inggris.
Ia mengatakan kedua negara dapat lebih menjajaki peluang kerja sama, termasuk di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon akan membantu Indonesia mempertahankan pertumbuhan ekonominya dan memastikan pertumbuhan tersebut memiliki ketahanan terhadap dampak perubahan iklim sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, Inggris, dan seluruh kawasan Indo-Pasifik,” tambah Trevelyan.
Berita terkait: Inggris optimistis rencana pembangunan nasional Indonesia akan lebih ramah lingkungan
Berita Terkait: Indonesia dan Inggris bekerja sama dalam program efisiensi energi
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian