POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Para veteran di Papua ikut berdoa bersama demi keselamatan KRI Nangala-402

Para veteran di Papua ikut berdoa bersama demi keselamatan KRI Nangala-402

Kami berdoa untuk keselamatan semua pelaut di atas kapal

Merawe, Papua (Andara) – Puluhan ribu tentara dan PNS di Kodim 1707 / Merak Provinsi Papua pada Sabtu mendoakan keselamatan 53 pelaut yang tenggelam KRI Nangala-402.

“Kami berdoa untuk keselamatan semua pelaut di atas kapal,” Letnan Kolonel Muhrois, Komandan Kodim 1707 / Maroko, menerima pernyataan di sini, Minggu di Andara.

Doa massal juga dihadiri keluarga aparat TNI dan PNS.

Sedangkan untuk umat Islam, mereka melaksanakan shalat di masjid kompleks militer, sedangkan non-Muslim melaksanakan salat di tempat ibadah masing-masing.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Buan Maharani mengimbau semua pihak yang terlibat dalam operasi pencarian untuk menemukan lokasi KRI Nangala-402 milik Indonesia dan mengusir 53 pelaut.

“Doa terbaik kami adalah bersama semua patriot di atas KRI Nangala-402. Biarkan kapal selam ditemukan dan semua pelaut di dalamnya ditemukan hidup-hidup,” katanya.

Tentara Nasional Indonesia (DNI) melaporkan bahwa KRI Nangala-402 tenggelam di utara pulau Bali pada Rabu pagi setelah operasi pencarian dan penyelamatan terintegrasi selama 72 jam.

Panglima TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Marcono sebelumnya mengatakan, pasokan oksigen ke KRI Nangala 402 akan cukup untuk lima hari jika tidak ada pemadaman listrik pada kapal selam yang hilang tersebut.

“Jika kapal tidak gelap, atau memiliki kapasitas listrik lebih, ini (pasokan oksigen) akan mencukupi untuk lima hari,” kata Marcono kepada wartawan, Sabtu.

Namun, dia mengatakan tidak dapat memastikan apakah kapal selam buatan Jerman telah menjadi gelap pada 21 April 2021, ketika itu adalah burung merpati di perairan utara pulau Bali.

Pembom itu menyerang tak lama setelah tengah hari di depan kapal selam buatan Jerman yang membawa sekitar 53 kapal selam, menurut Kepala Udara Marsekal Hadi Tajjanto, yang sedang mempersiapkan latihan torpedo di utara Bali.

READ  Bandara Soetta mencatat 65.858 penumpang pada H+2 Lebaran

“Terakhir (dengan kapal selam) dilakukan pada pukul 04.30 waktu setempat. Tidak ada kontak lebih lanjut saat latihan torpedo dilakukan,” ucapnya sebelumnya.

Menyusul hilangnya kapal selam tersebut, angkatan laut Indonesia mengirim panggilan tragis ke International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (Ismerlo).

Angkatan laut dari banyak negara, termasuk Australia, Malaysia, India, dan Singapura, menanggapi dan menawarkan bantuan untuk mencari kapal selam yang hilang.

Singapura telah meluncurkan MV-nya. Swift telah mengirimkan tim penyelamat, sedangkan Malaysia mengirimkan mega penyelamatnya untuk bergabung dalam pencarian KRI Nangala-402 di perairan pulau Bali.

Kapal selam 209/1300 yang hilang dibangun pada tahun 1977 di Howaltswerk-Deutschwert, Jerman, dan secara resmi ditambahkan ke Angkatan Laut pada tahun 1981.

Sistem penggeraknya menggunakan motor listrik diesel kecepatan rendah dari Siemens, yang terhubung langsung ke poros baling-baling, yang menghasilkan sekitar lima ribu tenaga kuda (shp).

Listrik disimpan dalam baterai, yang membentuk sekitar 25 persen dari berat kapal, kata Angkatan Laut. Empat mesin diesel supercharged MTU menyebabkan kapal menghasilkan listrik.

Berita Terkait: Ketua DPR mengimbau tim penyelamat untuk mengevakuasi pelaut KRI Nangala-402

Berita Terkait: Bagian dari kapal selam KRI Nangala 402 yang hilang ditemukan: Angkatan Laut