POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Para astronom telah menemukan awan besar berisi air yang mengambang di luar angkasa

Para astronom telah menemukan awan besar berisi air yang mengambang di luar angkasa

Para astronom yang mempelajari pembentukan bintang yang jauh telah menemukan awan air di luar angkasa. Air, yang merupakan air biasa seperti yang kita kenal dari Bumi, serta air berat — air yang atom hidrogennya telah digantikan oleh deuterium — dapat memberikan wawasan baru tentang asal usul air di tata surya kita.

Penemuan ini juga menarik karena ini adalah pertama kalinya para astronom dapat mengukur komposisi air dalam piringan protoplanet. Disk materi terletak sekitar 1.300 tahun cahaya di konstelasi Orion yang disebut V883 Orionis. Selain mengajari kita lebih banyak tentang asal usul air di tata surya kita, para astronom awan air berbasis ruang angkasa mengajari kita lebih banyak tentang pembentukan bintang.

Menurut peneliti yang bekerja sama dengan A daun baruMampu mengukur jumlah air dalam piringan protoplanet akhirnya akan membantu kita menjembatani kesenjangan antara fase protobintang dan komet yang tercipta dari sisa-sisa formasi planet. Ini adalah penemuan menarik yang tidak diragukan lagi akan membantu mendorong penelitian kami ke dalam pembentukan bintang dan planet ke tingkat yang baru.

Penemuan baru bisa menjelaskan bagaimana air dibawa ke Bumi dengan komet. Sumber gambar: Mopic / Adobe

Dalam kebanyakan kasus, air di luar angkasa biasanya terdeteksi sebagai air es. Jenis air ini biasa ditemukan di komet bahkan planet yang mengorbit di sabuk asteroid dan medan asteroid. Bahkan, banyak yang percaya bahwa air bumi berasal dari komet. Tapi dari mana komet mendapatkan airnya? Penemuan awan air di luar angkasa ini mungkin telah memberi kita jawabannya.

Itu karena komet biasanya terdiri dari bahan sisa yang digunakan untuk membentuk planet. Planet seperti ini akan terbentuk di dalam piringan protoplanet ini. Dengan demikian, konsentrasi air di piringan khusus ini dapat menjawab beberapa pertanyaan tentang bagaimana beberapa komet mendapatkan konsentrasi air es yang begitu tinggi. Selain itu, penting untuk memahami bagaimana awan air berinteraksi dengan cakram lainnya.

READ  Seberapa Berbahayakah Kuman di Kamar Mandi Umum?

Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) memungkinkan penemuan ini. Terletak di Chili, teleskop radio besar ini dapat mengidentifikasi tanda kimiawi di piringan protoplanet, yang memungkinkannya mendeteksi awan air di V883 Orionis.