POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Perekonomian Indonesia akan menunjukkan pertumbuhan positif pada tahun 2021: Kadin

Perekonomian Indonesia akan menunjukkan pertumbuhan positif pada tahun 2021: Kadin

Jakarta (Antara) – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan perekonomian nasional akan tumbuh positif pada 2021.

Caden mengatakan, prakiraan tersebut didasarkan pada peningkatan sejumlah indikator ekonomi, seperti indeks manufaktur, indeks penjualan eceran, konsumsi semen, konsumsi listrik, serta impor bahan baku dan barang modal.

“Membaiknya indikator ekonomi memunculkan optimisme bahwa pemulihan ekonomi nasional sedang berjalan. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sudah tepat dan para pengusaha juga konsisten mendukung pemerintah untuk memulihkan perekonomian,” kata Wakil Presiden Kamar Dagang Indonesia. dan Industri untuk Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsad Rasyid, dalam keterangannya yang dikeluarkan di Jakarta, Kamis.

Ragide juga menjadi salah satu calon Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia periode 2021-2026.

Pemerintah mengharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali ke kisaran 4,3 hingga 5,5 persen pada tahun 2021, jauh di atas pencapaian pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar 2 persen.

Menurut Rashid, selain indikator ekonomi, tren harian kasus positif COVID-19 yang terus menurun, serta masifnya program vaksinasi COVID-19 di berbagai daerah juga menjadi faktor yang akan memajukan dunia usaha.

Dia mengatakan sejumlah kebijakan pemerintah, seperti insentif pengurangan Pajak Barang Mewah (PPnBM) Kendaraan Bermotor (KB) dan Pajak Pertambahan Nilai (DTP) Ditanggung Pemerintah (DTP) Rumah dan Apartemen di Sektor Real Estat, akan menstimulasi. aktivitas ekonomi.

Berita terkait: Business Intelligence memperkirakan pada kuartal pertama 2021 ekonomi akan tumbuh lebih kuat

Berita terkait: Program imunisasi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Ia menunjukkan bahwa industri otomotif merupakan sektor padat karya, dengan 1,5 juta pekerja langsung dipekerjakan dan 4,5 juta pekerja tidak langsung. Selain itu, sektor otomotif pendukung menyumbang 700 triliun rupee ke PDB pada 2019.

“Kerja sama sinergis antara pemerintah dan dunia usaha masih terjalin baik. Saat ini Indonesia memiliki sekitar 7.451 pabrik penghasil produk input untuk industri otomotif. Kita harus menjaga basis industri otomotif nasional untuk memajukan perekonomian nasional,” kata Rasjid.

Ia mencontohkan, pemerintah konsisten menerapkan kebijakan ekonomi untuk memperkuat usaha kecil, kecil, dan menengah yang tersebar di berbagai daerah. Alokasi anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun 2021 sebesar 699,43 triliun rupee, dimana 184,83 triliun rupee diperuntukkan bagi UMKM.

Untuk mendukung kebangkitan UMKM dan keuangan perusahaan, pemerintah telah mengeluarkan enam insentif, yaitu, bantuan manfaat UMKM, bantuan produksi untuk usaha kecil, subsidi IJP, penyetoran dana di bank umum, insentif perpajakan, dan restrukturisasi kredit.

Arzad mengatakan: “Kaden mengapresiasi kebijakan pemerintah yang berfokus pada pemulihan usaha mikro, kecil, dan menengah yang memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. UMKM berkontribusi 61,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap 97 persen dari total angkatan kerja, atau 116,9 juta orang. ” (INE)

Berita terkait: Pemerintah memprioritaskan pemulihan UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

Berita terkait: ekonomi Indonesia akan tumbuh 8% di kuartal kedua: kementerian