TEMPO.CODan Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Piri Warjiu mengatakan rencana pencabutan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia. Pergerakan orang akan meningkat, diikuti dengan peningkatan kegiatan ekonomi dan keuangan.
“Hal ini tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik,” kata Perry dalam jumpa pers, Kamis, 22 Desember 2018.
Bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mendekati perkiraan tertinggi Bank Investasi Internasional, yang berkisar antara 4,5 hingga 5,3 persen. Namun, pada tahun 2023, laju pertumbuhan diperkirakan melambat ke kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen, atau rata-rata sekitar 4,9 persen.
“Kami akan memantau dampak mobilitas masyarakat pasca PPKM. Jika konsumsi terus meningkat akibat pembatalan PPKM, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa sekitar 5 persen,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengisyaratkan bahwa segala bentuk pembatasan Covid-19 akan dicabut. Presiden mengatakan, kebijakan PPKM kemungkinan besar akan berakhir pada akhir tahun ini.
Jokowi mengaku masih menunggu hasil kajian dan perhitungan lengkap Menteri Kesehatan Budi Gunade Sadkin serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19.
“Kemarin saya kasih target, kajian dan perhitungan sampai ke kantor saya minggu ini,” kata Jokowi dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 21 Desember 2018.
Riri Rahayu | Fajar Bibrianto
klik disini Untuk update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian