Standar industri hijau kami akan sejalan dengan standar global saat kami mulai menerapkannya sebagai standar wajib.
JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Perindustrian sedang melakukan kajian untuk mengamanatkan Standar Industri Hijau (SIH) di tiga sektor industri pada 2023.
Hasil kajian akan dikomunikasikan dan didiskusikan dengan pemangku kepentingan tahun depan, kata Herman Subriyadi, Kepala Pusat Industri Hijau Badan Kebijakan dan Standarisasi Jasa Industri Kementerian ESDM, di Jakarta, Jumat.
Pelaksanaan standar wajib bertujuan untuk mencapai berbagai manfaat, yang saat ini sedang disusun, katanya.
Dia mencontohkan, dengan menerapkan standar hijau, biaya operasional akan berkurang.
“Kalau biaya (operasional) rendah, mereka (industri) akan mendapatkan efisiensi biaya,” ujarnya dalam acara Penghargaan Industri Hijau Kementerian Perindustrian 2022.
Juga, Standar Hijau akan mengamanatkan penerapan pajak karbon.
Perusahaan yang memenuhi SIH akan memiliki lebih banyak peluang untuk menjadi pelaku perdagangan karbon dan pasar hijau, yang merupakan salah satu insentif finansial untuk mengimplementasikan SIH.
Sementara itu, Penghargaan Industri Hijau oleh Kementerian Perindustrian akan menjadi salah satu insentif non-finansial karena mempromosikan perusahaan bersertifikat hijau di masyarakat luas.
“Kami akan terus mempromosikan insentif finansial dan non-finansial,” kata pejabat itu.
Kementerian Perindustrian akan bekerja sama dengan Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk memasukkan produk-produk dari pabrik bersertifikasi hijau dalam daftar pengadaan produk hijau, katanya.
Kerja sama tersebut masih digodok oleh Kementerian dan LKPP, dan saat ini LKPP sedang meningkatkan pengadaan green product.
Subriyadi menegaskan, pihaknya akan cermat menyusun SIH wajib tersebut dengan mempertimbangkan berbagai isu, terutama aspek keberlanjutan yang kini menjadi kebutuhan dan perhatian dunia internasional.
“Ketika mereka mulai diterapkan sebagai standar wajib, standar industri hijau kami akan sejalan dengan standar global,” tambahnya.
Berita Terkait: Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan industri hijau: Menteri
Berita Terkait: Menkeu memaparkan empat tantangan investasi berkelanjutan di G20 TIIMM
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi