POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pemadam Kebakaran Scottsdale menggunakan teknologi termal untuk membantu memadamkan kebakaran

Pemadam Kebakaran Scottsdale menggunakan teknologi termal untuk membantu memadamkan kebakaran

Scottsdale, Arizona (3TV/CBS 5) – Pemadam Kebakaran Scottsdale menggunakan teknologi kamera termal untuk membantu memadamkan kebakaran.

Setiap petugas pemadam kebakaran dilengkapi dengan kamera ini yang memungkinkan mereka dengan cepat mengidentifikasi titik api dan sumber api, bahkan ketika gedung penuh asap. Kamera-kamera ini juga dapat membantu petugas pemadam kebakaran menavigasi bangunan yang terbakar, menemukan korban dan hewan peliharaan yang terancam punah, dan banyak lagi.

Pemadam Kebakaran Scottsdale menggunakan teknologi kamera termal untuk membantu memadamkan kebakaran.(Keluarga Arizona)

Kamera dapat menangkap panas tubuh seseorang, sehingga jika seseorang terjebak, petugas pemadam kebakaran akan dapat bergerak cepat untuk menyelamatkannya. Menurut laporan oleh Insight Fire TrainingTanpa menggunakan kamera termal, petugas pemadam kebakaran hanya dapat menemukan korban sebanyak 60%. Namun, ketika petugas pemadam kebakaran menggunakan satu, 99% dari waktu, petugas pemadam kebakaran dapat menemukan korban dan 100% berhasil keluar dari rumah.

Respon dan waktu pencarian juga telah berkurang secara signifikan dengan menggunakannya. Dalam sebuah penelitian di mana petugas pemadam kebakaran tidak menggunakan imager termal, pencarian korban memakan waktu 8 menit dan 30 detik. Dalam pencarian korban menggunakan kamera, pencarian korban yang sama memakan waktu 3 menit 30 detik. Waktu sangat penting dalam operasi pencarian dan penyelamatan pemadam kebakaran. PetAlert mengatakan Bahwa jika Anda terjebak dalam gedung yang terbakar, hanya butuh 2-10 menit bagi Anda untuk pingsan dan mau tidak mau mati karena menghirup asap.

Tonton klip di atas saat keluarga Arizona menguji teknologi!

READ  Bersiaplah untuk keputusan pengadilan Jepang untuk membuat perusahaan teknologi besar terbuka terhadap algoritme