SINGAPURA (Bloomberg) — Pernah menjadi perusahaan rintisan paling bernilai di Asia Tenggara, Grab Holdings Singapura tersandung di belakang Grup GoTo di pasar saham karena berjuang untuk bersaing dengan saingannya di Indonesia.
Perusahaan yang tidak menguntungkan sedang berjuang untuk meyakinkan investor bahwa mereka dapat menghasilkan uang setelah pertama kali diluncurkan di pasar saham dalam beberapa bulan terakhir. Namun, GoTo kalah dari pesaingnya dan kapitalisasi pasarnya sebesar US$26 miliar (S$36 miliar) sekarang dua kali lipat dari mitranya di Singapura. Semua perusahaan diatur untuk melaporkan pendapatan kuartalan.
Grab dan GoTo telah berjuang keras untuk mendapatkan kendali selama beberapa tahun terakhir. Grab masih melihat Singapura sebagai pasar terbesarnya bahkan ketika mencoba berekspansi ke negara-negara seperti Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara. GoTo memiliki posisi kepemimpinan di negara asalnya yang berpenduduk lebih dari 270 juta orang, dengan konsumen seluler di platform ritel online Tokopedia berbelanja dan memesan wahana dan makanan melalui aplikasi Gojek.
Potensi pertumbuhan Indonesia telah membantu GoTo mengungguli Grab, yang go public melalui merger dengan Altimeter Growth Corp milik Brad Gerstner pada bulan Desember. GoTo telah kehilangan sekitar 3 persen sejak penawaran umum perdana di Jakarta pada bulan April, sementara Grab turun lebih dari 60 persen sejak merger dengan perusahaan cek kosong AS.
“Keunggulan GoTo sebagai merek lokal Indonesia dan kolaborasinya dengan Tokopedia memungkinkan perusahaan teknologi terbesar di negara ini untuk mempertahankan pangsa pasar pengiriman makanan dari Grab, pemimpin kategori di Asia Tenggara, dan meningkatkan profitabilitas,” Mr. Nathan Naidoo, analis di Bloomberg Intelligence , dalam Laporan yang dirilis 20 Juli.
Sementara Gojek memiliki pemahaman yang kuat tentang pasar penting Indonesia, Grab telah sukses dalam pengiriman makanan. Grab merebut 49 persen pasar pengiriman makanan Indonesia tahun lalu, dibandingkan dengan 43 persen GoTo, menurut Momentum Works.
Grab akan melaporkan hasil kuartal kedua sebelum pasar AS dibuka pada hari Kamis, sementara GoTo akan melaporkan hasilnya pada 30 Agustus.
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian