Ekspor kendaraan full built indonesia (CBU) pertama dilakukan ke Australia pada Februari 2022, dan saya berharap kegiatan ekspor terus (di masa depan),
Jakarta (Antara) – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin, membahas berbagai isu kerja sama ekonomi bilateral.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat konferensi pers bersama dengan warga Albania dan juga terlihat online di sini, Senin.
Presiden menyoroti pentingnya perluasan pasar ekspor produk Indonesia yang bernilai tambah tinggi, seperti produk otomotif, ke Australia.
“Ekspor pertama mobil Fully Built Indonesia (CBU) ke Australia terjadi pada Februari 2022, dan saya berharap kegiatan ekspor ini terus berlanjut (ke depan),” katanya.
Berita terkait: Presiden Jokowi sambut kunjungan PM Albania ke Istana Bogor
Lebih lanjut, dia optimistis implementasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), khususnya mengenai kesempatan kerja bagi WNI di Australia, akan ditingkatkan dengan meningkatkan kuota visa work holiday menjadi lima ribu peserta setiap tahunnya. .
Selain itu, Jokowi mengatakan pihaknya menyambut baik kerjasama di bidang pendidikan dan kesehatan.
Dia memperkirakan pembukaan kampus Monash University di Bhumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, akan meningkatkan investasi dari investor Australia dalam pengembangan sumber daya manusia yang sangat terampil di Indonesia.
“Saya juga mengapresiasi (perusahaan jasa kesehatan Australia) Aspen Medical yang berinvestasi US$1 miliar (14,5 triliun rupiah) untuk membangun 23 rumah sakit dan 650 klinik di Provinsi Jawa Barat selama 20 tahun ke depan,” tegasnya.
Berita terkait: IA-CEPA faktor penting dalam hubungan Indonesia-Australia: Jokowi
Apalagi, kedua kepala pemerintahan tersebut membahas isu-isu terkait ketahanan pangan dan keberlanjutan rantai pasokan pangan, termasuk pasokan gandum, di tengah situasi global yang penuh tantangan saat ini.
Presiden Indonesia juga mengatakan menyambut baik inisiatif Perdana Menteri untuk memperkuat Kemitraan Infrastruktur dan Ketahanan Iklim Indonesia-Australia.
Pemerintah Australia akan memberikan hibah awal sebesar A$200 juta (2,1 triliun rupiah) untuk memperkuat kemitraan.
Selain itu, dua perusahaan Australia akan berinvestasi di Indonesia: Fortescue Metals Group, yang akan menginvestasikan US$10 miliar (Rp145,03 triliun) di sektor pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi serta Sun Cable, dengan investasi US$1,5 miliar (INR21,75 triliun). ) di bidang energi.
Berita terkait: Upaya Intensifkan Kerja Sama Indonesia-Australia Penting: Jokowi
Baca juga: Jokowi Ajak Warga Albania Tanam Pohon dan Naik Sepeda Bambu
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia