POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

G20 dorong kebijakan moneter terintegrasi: BI

G20 dorong kebijakan moneter terintegrasi: BI

Jakarta (Antara) – Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) Kelompok Dua Puluh (G20) mendorong terciptanya kebijakan moneter terintegrasi dalam pertemuan keduanya di Washington, DC.

“Inisiatif baru yang dibahas adalah perlunya Dana Moneter Internasional untuk mencapai pemahaman bersama tentang kebijakan terintegrasi. Bagaimana kebijakan moneter dapat diintegrasikan agar selaras dengan tujuan mengelola stabilitas dan mendukung ekonomi global,” kata Perry Wargio, Gubernur Bank Investasi Internasional, saat konferensi pers untuk pertemuan kedua Grup 20 FMCG dan Monitor Dari Jakarta, Kamis, termasuk pengelolaan arus masuk modal.

Ia mengatakan kebijakan moneter yang terintegrasi diperlukan, terutama oleh negara-negara berkembang untuk lebih mempersiapkan diri terhadap dampak percepatan normalisasi kebijakan oleh banyak bank sentral dan peningkatan inflasi akibat perang di Ukraina.

Dia mencatat bahwa G20 berpendapat bahwa IMF dan Bank for International Settlements (BIS) perlu bekerja sama dalam membahas dan merumuskan kebijakan moneter dengan memperhatikan stabilitas keuangan karena arus modal berdampak tidak hanya pada stabilitas moneter tetapi juga pada stabilitas keuangan. sistem keuangan.

Berita Terkait: G20 berkomitmen pada multilateralisme meskipun menteri mundur: Indrawati

Ia mengatakan, bank sentral negara-negara G20 diharapkan menormalkan kebijakan moneter secara terencana, terencana, dan terkoneksi dengan baik agar negara-negara lain dapat mengantisipasi dampak kebijakan tersebut.

Negara-negara G20 juga berencana untuk memberikan bantuan dan fasilitas kepada anggota G20 yang kurang berkembang melalui inisiatif Resilience and Sustainability Fund (RST).

“Krisis seperti penyebaran epidemi, mungkin terulang di masa depan, jadi kita perlu persiapan yang lebih baik, terutama untuk negara-negara berkembang, yang terpukul keras oleh krisis itu,” katanya.

Negara-negara anggota G20 juga menyadari perlunya peningkatan IMF berbasis kuota yang sedang dibahas secara luas.

READ  Persenjataan nuklir Tiongkok berkembang tajam hingga mencapai 1.000 hulu ledak pada tahun 2030: laporan

Berita Terkait: G20 mendesak Bank Dunia untuk mempersiapkan pembentukan Dana Pos Internasional: Indrawati