POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kementerian ingin lebih banyak orang muda bekerja sebagai guru

Karena profesi guru membutuhkannya, kami mencari stimulan yang dapat membuat mereka terkesan dengan istilah dukungan.

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyatakan semakin banyak anak muda yang ingin menekuni dunia pendidikan.

“Kami mencari stimulan yang bisa menginspirasi mereka sesuai kebutuhan profesi guru,” kata Direktur Pendidikan Dasar, Direktur Keguruan dan Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Rushmadi Vithihardo, dalam konferensi pers online, Rabu. .

Diharapkan profesi guru, seperti profesi lain, dapat menarik minat yang sama karena stimulus yang tepat, seperti promosi yang relatif cepat, kata Whithearto.

Ia berharap lebih banyak anak muda menjadi guru, terutama di daerah perbatasan, tertinggal, dan terpencil, yang kesempatan pendidikannya kurang.

Anak muda yang berminat menjadi guru tidak harus selalu PNS, tetapi dapat mengikuti program seperti Indonesia Mengajar, di mana anak muda dikirim ke berbagai lokasi di Indonesia untuk mengajar di sekolah dasar dan tinggal bersama di rumah-rumah penduduk. Tahun, tambahnya.

“Program pendidikan sarjana telah dievaluasi di daerah perbatasan, terpencil dan terbelakang, sama seperti pengajaran di Indonesia. Program ini menarik minat anak muda,” katanya.

Ia menekankan bahwa profesi guru tidak penting dibandingkan dengan profesi lain yang membutuhkan komitmen dan dedikasi.

Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan bahwa 173.329 guru honorer telah lulus ujian pertama untuk pegawai negeri sipil kontrak (PPPK) tahun 2021. Whittihardo mengatakan, pemilihan tersebut merupakan bukti komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru honorer di sekolah negeri.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadim Anwar Makarim pada awal Oktober mengatakan bahwa status mesin sipil negara akan memberikan perlindungan kepada guru honorer dan mengangkat status guru sebagai profesi klasik dan terhormat.

Dia mencatat, dengan status sebagai mesin sipil negara, guru honorer juga akan mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk mengikuti program pengembangan keterampilan, yang akan berdampak pada peningkatan kualitas pengajaran.

Menurut kementerian, pemerintah pusat sebelumnya telah menyediakan 1.02.616 unit mesin sipil negara dengan guru ASN PPPK. Pemerintah daerah kemudian mengusulkan sekitar 506.252 sistem alokasi, yang kemudian disetujui oleh pemerintah pusat.

Berita Terkait: DPD menuntut perlindungan hak pembicara dan pekerjaan guru PAUD
Berita Terkait: Cakupan vaksin di kalangan guru RA dan madrasah 52%: Kementerian
Berita Terkait: Bahkan seorang guru tidak boleh melewatkan vaksinasi: Djokovic