TEMPO.CO, Jakarta – Selama dua dekade terakhir, Tiongkok telah memberikan pinjaman dalam jumlah besar kepada negara-negara berkembang untuk mendukung proyek-proyek sektor publik dan swasta melalui Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan. Presiden Xi Jinping meluncurkan kebijakan luar negeri khasnya pada tahun 2013 dengan tujuan berinvestasi di hampir 70 negara dan organisasi internasional.
Sebuah studi menemukan bahwa Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok telah menyebabkan puluhan negara berpenghasilan rendah dan menengah terjerumus ke dalam perangkap utang tersembunyi sebesar US$385 miliar, atau Rp 5.984 triliun dengan asumsi kurs 15.544 rupee per dolar AS. Uang tersebut biasanya digunakan untuk membiayai pembangunan pelabuhan, kereta api, dan infrastruktur darat.
Menurut AidData, sebuah pusat penelitian pembangunan internasional yang berkantor pusat di William & Mary Global Research Institute, Tiongkok berkontribusi pada 13.427 proyek senilai US$843 miliar di 165 negara selama 18 tahun terakhir hingga tahun 2017.
berdasarkan bangsa Thailand, Forbes Dia mengatakan bahwa 97 negara menderita karena utang Tiongkok, menurut data yang dikumpulkan oleh Bank Dunia. Sebagian besar negara dengan utang besar ke Tiongkok berlokasi di Afrika, dan ada pula yang berada di Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Pasifik.
Negara-negara berpendapatan rendah berutang sekitar 37% utangnya ke Tiongkok pada tahun 2022, dibandingkan dengan hanya sekitar 24% utang bilateral ke negara-negara lain di dunia.
Berikut daftar tujuh negara dengan utang terbesar ke China:
1.Pakistan
Pakistan berutang kepada Tiongkok sekitar $77,3 miliar. Di bawah inisiatif CPEC, Tiongkok telah banyak berinvestasi dalam berbagai proyek infrastruktur di Pakistan. Meskipun proyek-proyek ini bertujuan untuk merangsang pembangunan, muncul kekhawatiran mengenai kemampuan negara tersebut membayar utangnya.
2. Angola
Angola, negara di Afrika bagian selatan, adalah salah satu klien terbesar Tiongkok di Afrika, yang berutang kepada Beijing sebesar $36,3 miliar untuk proyek infrastruktur dan industri minyak lokal.
3. Etiopia
Ethiopia telah setuju untuk menerima pinjaman senilai $7,9 miliar dari Tiongkok. Menurut Reuters, Tiongkok telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman senilai $13,7 miliar pada tahun 2020, namun sekitar setengah dari jumlah ini telah didaftarkan dan tidak jelas kapan utang tersebut akan dilunasi.
4. Kenya
Kenya berutang kepada Tiongkok sebesar $7,4 miliar. Pinjaman dari Tiongkok melonjak pada tahun-tahun awal pemerintahan Uhuru Kenyatta (2013-2022) ketika Presiden Kenya saat ini William Ruto menyetujui kredit untuk pembangunan proyek jalur kereta api standar (SGR) yang menghubungkan pelabuhan Mombasa ke ibu kota, Nairobi.
5. Sri Lanka
Pada Mei 2022, Sri Lanka gagal membayar utang sebesar US$6,8 miliar kepada Tiongkok. Akibatnya, Sri Lanka terpaksa menyerahkan pelabuhan selatan Hambantota ke Tiongkok berdasarkan sewa selama 99 tahun.
6. Maladewa
Menurut statistik yang dirilis Kementerian Keuangan Maladewa, utang negara tersebut ke Tiongkok meningkat menjadi US$6,39 miliar pada akhir kuartal pertama tahun 2022, atau 113 persen dari PDB. Proyek yang didanai Tiongkok antara lain Jembatan Sinamali dan pengembangan bandara.
7.Bangladesh
Bangladesh berutang kepada Tiongkok sebesar $4 miliar. Menurut situs Kedutaan Besar Tiongkok di Bangladesh, pinjaman tersebut digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan industri, seperti proyek Dasherkandi STP, proyek Info-Sarker-Phase-3, dan terowongan multi-jalur di bawah Sungai Karnaphuli. proyek. Dan Instalasi Pengolahan Air Permukaan Rajshahi.
Bagaimana dengan Indonesia?
Berdasarkan data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) yang dirilis Bank Indonesia (BI), pinjaman Indonesia ke China mencapai US$27,08 miliar per November 2023. Namun data tersebut tidak menunjukkan berapa jumlah utang yang sudah dilunasi dan masih dalam tahap pelunasan. proses.
Melinda Doy Pospita
Pilihan Editor: 10 negara dengan skor IQ tertinggi di dunia
klik disini Memperoleh Update berita terkini dari Tempo di Google News
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal