POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

2,3 juta investor baru bergabung di pasar modal selama epidemi

Jakarta (ANTARA) – Jumlah investor baru di pasar modal meningkat menjadi sekitar 2,3 juta selama wabah sehingga total menjadi 6,1 juta, menurut Komisi Jasa Keuangan (OJK).

“Itu berdasarkan single investor identity (SID) yang dimiliki investor,” kata Tirtha Sekara, anggota Komisi Edukasi dan Keselamatan Konsumen OJK, dalam diskusi daring yang dimulai di Jakarta, Senin.

Investor baru di pasar modal seringkali menjadi anggota Millenium Group, khususnya Generasi X dan Generasi Y.

Oleh karena itu, lanjutnya, kecepatan usia produksi yang tinggi dari partisipasi di pasar modal dan setiap kegiatan ekonomi harus dimanfaatkan secara maksimal.

Berita Terkait: VP menyarankan investor muda untuk tidak terjebak dalam saham bom-bom

Menurut Sekara, sebagian besar penduduk Indonesia pada usia produksi 15-64 tahun telah memunculkan harapan bahwa bangsa ini akan segera mencapai masa keemasannya.

Ribuan investor memainkan peran utama di pasar modal, katanya.

“Banyak anak muda yang menjalankan unicorn tumbuh dengan cepat,” tambahnya.

Saat ini Indonesia sedang menikmati bonus penduduk, dengan jumlah penduduk produktif yang besar, disadari atau tidak, ujarnya.

Bank Dunia dan Badan Pembangunan Nasional (PAPANA) memperkirakan rasio pro-pemerintah Indonesia akan mencapai 46,9 persen pada 2030.

“Namun bonus kependudukan ini hanya akan menjadi keuntungan bagi Indonesia jika didukung oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai,” imbuhnya.

Berita Terkait: Investor muda di bawah usia 30 mendominasi pasar modal: OJK

READ  Sri Mulyani: Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan turun di bawah 5,3%