Bali (Antara) – Enam belas perjanjian kerja sama terbentuk pada hari terakhir Konferensi Internasional BUMN, acara sampingan Kepresidenan G20 Indonesia, kata Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansuri, Selasa.
“Total, kami menandatangani 16 perjanjian kerja sama dalam satu hari. Misalnya di bidang energi, yang paling penting adalah perjanjian kerja sama antara PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan PT Bukit Asam (PTBA),” katanya kepada wartawan di Konferensi Internasional BUMN di Nusa Dua, Bali, dalam pertemuan tersebut.
Ia menambahkan, kedua perusahaan akan menjajaki kemungkinan menyelesaikan atau mempensiunkan pembangkit listrik tenaga batu bara milik PLN dan berinvestasi di PTBA.
PLN telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI dalam pembiayaan hybrid Energy Transition Mechanism (ETM).
“Kita harapkan ini menjadi model, dan ini menunjukkan komitmen Indonesia khususnya BUMN, BUMN dan juga Indonesia sangat serius untuk memastikan kita memasuki masa transisi energi. Kita jajaki. Ada banyak kemungkinan untuk itu, salah satunya yang harus dilakukan sendiri. Kami melihat itu tidak bisa dilakukan,” kata Mansoori.
Berita Terkait: Kementerian BUMN terus koordinasikan ekosistem kesehatan: Tohir
Perjanjian kerjasama lainnya ditandatangani oleh Pertamina Power dan Krakatau Steel serta IGNIS Energy Holdings. IGNIS adalah perusahaan yang memiliki teknologi untuk memproduksi hidrogen hijau.
“Selama ini salah satu bahan baku untuk produksi baja adalah hidrogen. Ini yang coba kami lakukan, bukan sembarang hidrogen, tapi hidrogen hijau, yang akan kami buat di sana,” katanya.
Penandatanganan kerjasama lain di bidang medis antara Kimia Farma dan IHH, kelompok kesehatan yang berbasis di Singapura dan Malaysia. Keduanya akan membangun pusat pengujian diagnostik yang saat ini dimiliki oleh Kimia Pharma.
Lebih lanjut Wakil Menteri menginformasikan bahwa kerjasama dalam Voluntary Carbon Credit Trading juga ditandatangani dalam konferensi ini.
Setiap BUMN menghasilkan kredit karbon. Saat ini, kementerian sedang melakukan apa yang disebut perdagangan kredit karbon sukarela.
“Kami sedang mengujinya, tapi setidaknya kami sudah menandatangani letter of intent (LOI). Kami akan mengukur satu BUMN dengan yang lain. Cara membuatnya, satu dengan kredit karbon, misalnya Perhutani, (kredit itu) oleh yang lain BUMN atau anak perusahaan BUMN lain “Bisa dibeli, dan memang sangat dibutuhkan. Carbon credit itu untuk memenuhi target penurunan emisi,” jelasnya.
Dia berharap, Konferensi Internasional BUMN yang berlangsung selama dua hari ini dapat membahas dan merefleksikan komitmen BUMN.
Berita Terkait: Kemajuan transformasi BUMN mencapai 80 persen: Menteri BUMN
Berita Terkait: Wapres mengapresiasi upaya Kementerian BUMN terkait program IWF
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi