POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Wan berjanji untuk mendukung mahasiswa di tengah kesengsaraan pekerjaan di Indonesia

Wan berjanji untuk mendukung mahasiswa di tengah kesengsaraan pekerjaan di Indonesia

Ketua DPR Wan Muhammad Noor Mata berbicara kepada wartawan di DPR pada 10 Juli.  Pada hari Jumat, Wan berjanji untuk membantu mengatasi keluhan dari mahasiswa Thailand di Indonesia bahwa mereka tidak dapat melamar pekerjaan di sektor publik dengan gelar yang diperoleh di sana.  (Foto: Sanad Khatanyu)

Ketua DPR Wan Muhammad Noor Mata berbicara kepada wartawan di DPR pada 10 Juli. Pada hari Jumat, Wan berjanji untuk membantu mengatasi keluhan dari mahasiswa Thailand di Indonesia bahwa mereka tidak dapat melamar pekerjaan di sektor publik dengan gelar yang diperoleh di sana. (Foto: Sanad Khatanyu)

Ketua Parlemen Wan Muhamad Noor Mata telah berjanji untuk membantu menyelesaikan keluhan mahasiswa Thailand di Indonesia bahwa mereka tidak dapat melamar pekerjaan di sektor publik dengan gelar mereka.

Dia berbicara setelah pertemuan dengan sekelompok mahasiswa Thailand di ibu kota Indonesia, Jakarta, di mana dia memimpin delegasi parlemen untuk menghadiri Majelis Antar-Parlemen ASEAN (AIPA) ke-44 pada hari Jumat.

Mr Wan mengatakan para siswa mendesak Parlemen dan Pemerintah untuk membantu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan gelar di luar negeri.

Beberapa jurusan atau bidang studi tidak diakui oleh Kementerian Pendidikan, dan jika mereka ingin melamar pekerjaan di sektor publik, mereka perlu mendapatkan sertifikat yang setara dengan gelar atau studi lebih lanjut, kata Wan.

Dia menyarankan mahasiswa untuk mengangkat masalah ini di forum, mengatakan bahwa kekhawatiran mahasiswa akan dibawa ke DPR dan mereka akan ditangani sesuai.

“Masalah seperti itu telah ditangani sebelumnya,” katanya. “Gelar lulusan kedokteran dari luar negeri tidak diakui. Dia saat ini harus bekerja di rumah sakit tertentu selama satu atau dua tahun, mengikuti ujian yang diperlukan dan mendapatkan lisensi.”

Sekitar 1.000 siswa Thailand belajar di Indonesia, tetapi hanya 10 yang terdaftar di universitas di Jakarta, sementara yang lain belajar di kota dengan biaya hidup lebih rendah, kata Wan.

Nura-ayanee Samoh, yang belajar di Muhammadiyah di Jakarta, berharap semua lulusan Thailand dari luar negeri, terlepas dari bidang studinya, dapat melamar pekerjaan di sektor publik tanpa memperoleh sertifikat setara gelar atau studi lebih lanjut. .

Sulphur Mani, yang belajar di UIN Jakarta, mengatakan dia meminta Pak Wan untuk melihat apa yang dapat dia lakukan untuk membantu mahasiswa mengatasi biaya hidup yang tinggi dan berkoordinasi dengan mereka terkait perpanjangan visa.