Tempo.co., JakartaA – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Duke Picasso mengatakan pada hari Kamis bahwa ia tidak dapat mengomentari penentangan pemerintah China terhadap pengeboran laut Indonesia di Laut Naduna Utara. Cina Klaim berada dalam lingkup mereka. Ia mendesak Indonesia untuk menangguhkan operasi di wilayah tersebut.
Seorang juru bicara mengatakan dia tidak dalam posisi untuk mengomentari berita tersebut. “Saya tidak memiliki informasi yang cukup mengenai berita itu,” katanya Cuaca Pada tanggal 2 Desember.
Teuku Faizasyah dikomunikasikan Bersifat pribadi antar negara dan isinya tidak dapat dibagikan. R.Melihat pemboran tersebut, dia mengatakan sebenarnya sudah selesai, yang otomatis merupakan ekspresi kedaulatan Indonesia atas wilayah tersebut. Secara khusus, pengeboran dilakukan Di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia
Awal tahun ini, sebuah laporan Reuters mengatakan pemerintah China telah meminta Indonesia untuk menghentikan pengeboran minyak dan gas alam di Laut Natuna Utara, yang diklaim China sebagai bagian dari Garis Sembilan di Laut China Selatan.
Permintaan China belum pernah terjadi sebelumnya dan tampaknya pemerintah Indonesia sengaja tidak mempublikasikannya ke media karena melihat China sebagai mitra dagang terbesar Indonesia.
Mengutip Reuters, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengomentari situasi tersebut; “Respons kami sangat kuat dan kami tidak akan menghentikan pengeboran karena ini adalah hak kedaulatan kami,” kata Farhan.
Melangkah: Situasi di Laut Naduna Utara aman dan terkendali: Kepala Bagamla
REUTERS | Diego Oktara
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi