Bagaimanapun, sejumlah data ekonomi (dibahas dalam laporan Oktober 2023 kami) belum menunjukkan hasil yang baik (seperti penjualan ritel, penjualan mobil, dan inflasi inti yang lebih rendah secara signifikan) pada paruh kedua tahun 2023 (belum). Hal ini tidak berarti bahwa kondisi ini sangat buruk, namun hal ini tampaknya menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia telah kehilangan tenaga.
Namun, kita juga tidak boleh lupa bahwa data perekonomian pada triwulan III tahun 2023 juga terkena dampak tingginya base effect yang terus timbul akibat krisis Covid-19. Mengingat pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun 2022 lebih tinggi dari biasanya (sebesar 5,73 persen y/y) karena basis yang lebih rendah pada kuartal ketiga tahun 2021 (sebesar 3,53 persen y/y), kita masih melihat adanya normalisasi pada kuartal ketiga tahun 2023 (lihat Tabel 1 ).
Demikian ketika Badan Pusat Statistik Indonesia (dalam bahasa Indonesia: Badan Pusat Statistik, BPS) melaporkan pada tanggal 6 November 2023 bahwa PDB Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen (year-on-year) pada triwulan III tahun 2023, yang sepenuhnya sesuai dengan ekspektasi. Namun, hasil terbaru menunjukkan bahwa target pemerintah Indonesia sebesar 5,3 persen (tahunan) pada keseluruhan tahun 2023 membutuhkan keajaiban untuk dapat dicapai.
Faktanya, ketika kami melihat sekilas data terbaru (yang akan dibahas secara rinci di bawah), kami tidak menemukan kerentanan tertentu. Benar, konsumsi pemerintah memang sedikit menurun, namun kategori ini tidak mempunyai dampak signifikan terhadap PDB secara keseluruhan. Memang benar, ekspor turun dari tahun ke tahun, namun impor turun lebih jauh lagi, sehingga surplus perdagangan terus berlanjut (walaupun kita tidak bermaksud memberikan kesan bahwa impor yang lebih rendah membawa dampak baik bagi perekonomian seperti pada tahun 2018). Hal ini mungkin menunjukkan rendahnya realisasi investasi, rendahnya konsumsi, dan bahkan buruknya kinerja ekspor karena ekspor non-barang dagangan Indonesia memiliki proporsi impor yang tinggi.
Setelah melihat data terbaru, kami semakin yakin bahwa perkiraan kami sebesar 5,0 persen (y/y) untuk perekonomian Indonesia pada tahun 2023 sangat realistis, karena kami memperkirakan pertumbuhan PDB negara ini pada kuartal terakhir tahun 2023 berada pada kisaran 5,0-5,1. kisaran.persen (setiap tahun).
Q3 2023 PDB Indonesia atas dasar harga konstan dan berlaku
Berdasarkan harga berlaku, PDB Indonesia mencapai angka Rp5.296,0 triliun (atau sekitar US$341,68 miliar dengan menggunakan nilai tukar Rp15.500 per dolar AS) pada kuartal ketiga tahun 2023. Menariknya, PDB atas dasar harga berlaku menunjukkan pertumbuhan yang menurun (meningkat sebesar 4,0% y/y di Q3 2023 dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan 6,2% y/y di Q2 2023).
[…]
Ini adalah dua halaman pertama artikel (yang panjangnya 30 halaman). Artikel ini (laporan elektronik) dapat diminta dengan mengirimkan email ke [email protected] atau pesan ke +62.882.9875.1125 (termasuk WhatsApp).
Harga laporan ini:
30.000 rupee
Dibutuhkan Lihat sekilas laporannya di sini!
‹ Kembali ke berita utama hari ini
Membahas
Silakan login atau daftar untuk mengomentari kolom ini
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian