Angkatan Laut Indonesia dikabarkan telah mengirimkan lima kapal tambahan untuk meningkatkan keamanan di Laut Neduna Utara setelah melihat kapal China dan Amerika.
Meskipun tidak ada gangguan dari kapal, Angkatan Laut Indonesia adalah komandan Angkatan Laut Barat Arsyad Abdullah Kepada wartawan dalam sebuah pernyataan Reuters Marinir menghentikan kapal dengan bantuan patroli udara untuk melindungi daerah tersebut.
“Kedudukan TNI AL di Laut Nautical Utara ditentukan untuk menjaga kepentingan nasional di wilayah yurisdiksi Indonesia.
Dia menjelaskan, ketika kapal-kapal itu berada di dekat Kepulauan Nattuna, mereka berada di perairan internasional.
Wilayah Maritim Indonesia
Menanggapi meningkatnya klaim pendudukan Cina di Laut Cina Selatan, Indonesia telah mengganti nama bagian utara Laut Netuna Utara, sebagai zona ekonomi eksklusifnya.
Negara ini baru saja mulai membangun Tangki terapung Mampu berpatroli di wilayah maritim negara dan membawa armada angkatan laut untuk memperkuat keamanan maritimnya.
Pada bulan Juni, Kementerian Pertahanan Indonesia Menandatangani kontrak Enam kapal perang multiguna FREMM dan dua kapal perang kelas Maestrale bekas dengan perusahaan Italia Fincondori untuk meningkatkan kemampuan patroli maritim.
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi