Divya Kariza (The Jakarta Post)
bagus sekali
Jakarta
Minggu 12 Desember 2021
Biaya pemadaman listrik yang rendah tetap menjadi tantangan yang belum terselesaikan untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia, setelah peluncuran program pengeboran sumur yang didanai negara baru-baru ini membahas masalah kenaikan biaya produksi, kata para ahli.
Peraturan yang berlaku menghubungkan harga listrik untuk pembangkit energi terbarukan dengan pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU), yang memiliki biaya produksi yang jauh lebih rendah karena harga batu bara, skala ekonomi, dan kurangnya pajak karbon.
Secara spesifik, Permen ESDM 50/2017 menetapkan harga jual listrik ramah lingkungan sebesar 85 persen dari Biaya Penyediaan Tenaga Listrik (BPP) nasional, yang dihitung oleh PLN berdasarkan harga dari PLTU.
Untuk membaca cerita selengkapnya
berlangganan sekarang
Mulai dari Rp 55.000/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- Surat kabar email harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Kementerian: Kerja sama dan inovasi menjadi kunci pengembangan industri game
Indonesia mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan iklim pada G20 di Brazil
Abindo Ungkap Alasan Stabilitas Perekonomian Indonesia di 5%