Insiden itu terjadi ketika para wanita sedang mencari emas di sebuah tambang ilegal yang terbengkalai di Kabupaten Mandaling Nadal, Sumatera Utara, menurut para pejabat.
Terkait:
Ekspor batubara Indonesia meningkat di tengah konflik Ukraina
Kepala polisi setempat Marlon Rajak mengatakan kepada AFP tentang insiden itu: “Dua belas wanita terkubur ketika tebing di sekitar tambang runtuh. Semuanya tewas.” Dia mengatakan para korban berusia antara 30 dan 55 tahun dan bukan penambang profesional.
Kepala polisi mengatakan akan memakan waktu beberapa jam untuk mengevakuasi jenazah para korban karena lubang sedalam 2 meter itu dipenuhi lumpur. Ia mengatakan, seluruh jenazah korban kini telah diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Setelah dua jam operasi pencarian dan penyelamatan, tim penyelamat menyelamatkan dua wanita yang terluka dari reruntuhan.
Hal ini biasa terjadi pada semua tambang tanpa izin di Indonesia yang kaya mineral. Deposit terbengkalai di daerah tersebut menarik penduduk setempat mencari ekor emas tanpa menggunakan peralatan keselamatan yang sesuai.
Penambangan ilegal adalah hal biasa di Indonesia; Banyak orang di negara ini mencoba mencari nafkah dengan bekerja dalam kondisi yang tidak terduga. Terletak sekitar 300 km di selatan ibukota provinsi, Madonna, distrik Mandalay Natal memiliki beberapa situs yang menjadi tidak aktif setelah ditinggalkan oleh operator.
Tanah longsor, banjir dan runtuhnya terowongan atau struktur lainnya berulang. Kecelakaan pertambangan sering terjadi di seluruh wilayah, terutama selama bulan-bulan musim panas yang hujan.
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi