POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Stok konsentrasi oksigen mencukupi dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19-19

Intinya, oksigen konsentrator tidak kekurangan karena stoknya cukup banyak untuk memenuhi tingginya permintaan akibat maraknya kasus COVID-19.

Jakarta (Andara) – Kementerian Perindustrian memastikan stok oksigen konsentrator dalam negeri mencukupi untuk menangani peningkatan kasus COVID-19 di Tanah Air belakangan ini.

“Intinya oksigen konsentrator tidak ada kekurangan karena stoknya cukup besar untuk memenuhi tingginya permintaan yang muncul akibat meningkatnya kasus COVID-19,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan, Kamis. .

Kementerian Perindustrian mengadakan serangkaian pertemuan dengan asosiasi terkait mengenai pengaturan pengayaan oksigen.

“Sementara Kementerian Perindustrian sedang melakukan persiapan untuk membantu India dengan memasok konsentrator oksigen, kasus Pemerintah-19 telah memastikan bahwa kebutuhan dalam negeri akan terpenuhi jika terjadi pemberontakan. Jumlah konsentrasi oksigen yang disumbangkan ke India mencapai 3.400, atau hanya 0,05 persen dari stok nasional, ujarnya.

Apalagi distributor oksigen konsentrator terus menyimpan stok yang bisa langsung digunakan saat permintaan di rumah sakit meningkat, ungkapnya.

Henry mengatakan Kementerian Perindustrian akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memperbarui data kebutuhan konsentrasi oksigen untuk memantau kebutuhan konsentrasi oksigen di rumah sakit yang merawat pasien COVID-19.

“Langkah ini diharapkan dapat memastikan pasokan oksigen ke rumah sakit disesuaikan dengan kebutuhan mereka,” tegasnya.

Indonesia mencatat 15.308 kasus COVID-19 setiap hari pada Rabu, 23 Juni 2021, sehingga total menjadi 2.033.421, menurut Gugus Tugas Tanggap COVID-19.

Tambahan 7.167 pasien pulih dari virus, sehingga total pemulihan menjadi 1.817.303.

Sementara itu, jumlah kematian akibat epidemi naik menjadi 303 dan jumlah kematian menjadi 55.594.

Jakarta memiliki tertinggi harian 4.693 infeksi, diikuti oleh Jawa Barat dengan 2.910, Jawa Tengah dengan 2.595, Jawa Timur dengan 873, Yogakarta dengan 694 dan Riya dengan 330.

Jumlah pasien sembuh harian tertinggi 2.032 di Jawa Tengah, 1.191 di Jakarta, 1.030 di Jawa Barat, 422 di Jawa Timur, 315 di Riya, dan 279 di Kepulauan Rio.

Jumlah kasus aktif atau pasien isolasi mandiri yang mendapat perawatan meningkat 7.808 menjadi total 160.524. Jumlah kasus suspek COVID-19 sebanyak 124.022.

Berita Terkait: Pekerja pelabuhan harus mendapatkan pekerjaan vaksinasi: Komandan Angkatan Laut

Berita Terkait: Kasus harian COVID-19 di Indonesia naik menjadi 15.308

Diedit oleh INE