TEMPO.CODan Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, perekonomian Indonesia telah kembali ke level epidemik seperti sebelum COVID-19.
“Perekonomian Indonesia telah mencapai level pra-COVID-19 yang dihitung dari PDB, pada tahun 2021 dan 2022. Sementara defisit anggaran relatif moderat,” kata Sri dalam siaran pers usai rapat umum kabinet di nota fiskal. . Rencana APBN 2023 dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Senin.
Data BPS menunjukkan perekonomian nasional berdasarkan PDB pada triwulan II 2022 sebesar Rp 919,9 triliun atau tumbuh 5,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada tahun 2021, angkanya mencapai 16970,8 triliun rupee, atau meningkat 3,69 persen, dengan PDB per kapita sebesar 62,2 juta rupee atau 4.349,5 dolar AS.
Sri mengklaim pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2022 melampaui perkiraan optimis pemerintah sebesar 5,2 persen. “Itu pertumbuhan yang sangat tinggi karena tahun lalu Ia menambahkan, pertumbuhan pada triwulan II sangat tinggi yaitu 7,1.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa pemerintah bertekad untuk menjaga perekonomian pada tingkat yang baik. Serry mencontohkan bahwa “perekonomian 2022 sudah dalam kondisi yang baik dan harus terus dipertahankan pada semester kedua.”
Untuk mendukung hal tersebut, Sri mengingatkan kembali arahan presiden yang mewajibkan seluruh kementerian dan lembaga pemerintah untuk mencapai belanja pemerintah pada tahun 2022 dengan fokus pada pembelian produk dengan kandungan lokal yang tinggi.
“Ini akan mendukung pemulihan ekonomi yang lebih kuat pada kuartal ketiga dan keempat ketika dunia sedang mengalami gejolak,” katanya. Sri Mulyani.
Antara
klik disini Untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia