Jakarta (Andara) – Presiden Joko Widodo (Djokovic) pada Jumat menyerukan percepatan vaksinasi Pemerintah-19 di Kabupaten Somenep, Jawa Timur.
“Enam puluh persen yang meninggal tidak divaksinasi, (satu) orang lanjut usia (anggota kelompok), dan beberapa memiliki penyakit penyerta. Sementara yang divaksinasi terinfeksi, meskipun tidak menunjukkan gejala atau sakit. , ”katanya dalam sebuah acara yang hampir disiarkan dari Istana Kepresidenan Bogor.
“Saya ingin mendorong kabupaten Somenep, karena dosis pertama (vaksin) 76 persen dan dosis kedua 36 persen. Saya mendesak Pangdam, Kapolda, dan Mabes untuk membantu (dalam upaya tingkatkan vaksinasi) sehingga mencapai persentase yang maksimal,” ujarnya.
Presiden Djokovic juga menyarankan agar vaksin “penguat” dirilis di daerah dengan tingkat interaksi sosial yang tinggi.
“Beri tahu masyarakat bahwa (mengendalikan infeksi) ada dalam etika vaksinasi dan (kepatuhan), terutama (masker). Beritahu (mereka)!” Dia mencatat.
Tingkat vaksinasi covid-19 di Sumenep sudah mencapai 76 persen untuk dosis pertama dan 36 persen untuk dosis kedua, kata Bupati Sumenep Azmat Fouzi.
Sementara itu, 82 persen lansia menerima dosis pertama dan 26 persen menerima dosis kedua, katanya.
“Namun kami akan terus mendorong hingga mencapai 60 persen pada akhir bulan ini,” kata Fauzi.
Somenep juga mencatat tingkat vaksinasi COVID-19 yang rendah di antara 3,2 persen anak-anak, katanya.
“Ini masih kami lakukan setiap hari. Di distrik Somenep, kasus Omigron mulai meningkat pada 15 Februari yang merupakan lonjakan sekitar 162 kasus terkonfirmasi, tetapi pada 16 Februari turun menjadi 125 dan terus menurun,” katanya. .
Sekolah-sekolah setempat masih ditutup sementara sehingga pihak berwenang dapat fokus untuk memvaksinasi anak-anak dan mengurangi jumlah kasus positif Pemerintah-19, tambahnya.
Ia mengungkapkan, tingkat rawat inap di RSUD Somenep masih kurang dari 26 persen.
“Masih terkendali. Akhirnya akselerasi booster masih rendah. Tercatat.
Berita Terkait: Gubernur Jawa Timur meminta para sesepuh untuk mengurangi pergerakan di tengah lonjakan COVID
Pada 17 Februari 2022, jumlah total kasus positif secara nasional telah meningkat 63.956 menjadi 5.030.002, menurut data dari gugus tugas Pemerintah-19. Saat ini, jumlah kasus aktif COVID-19 di Indonesia mencapai 469.868.
Sedangkan dengan tambahan 39.072 penebusan, totalnya mencapai 4.414.306. 206 pasien telah terkena penyakit ini, sehingga jumlah kematian menjadi 145.828 sejak wabah di Indonesia pada Maret 2020.
Dari sisi tingkat vaksinasi, pemerintah mampu memberikan 189.067.416 dosis pertama vaksin COVID-19, sedangkan cakupan dosis kedua mencapai 138.280.959. Untuk dosis ketiga, 7.730.486 dosis diberikan.
Berita Terkait: Jawa Timur dan Jawa Tengah Didesak Tingkatkan Tes Pemerintah-19
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi