Keuangan sosial Islam harus menjadi salah satu solusi utama untuk situasi sosial, kata Kepala Hubungan Pemerintah dan Proyek Khusus Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD), Haji Mohamed Yousri Bin Haji Wahsalfelah, ‘Keuangan Sosial Islam – Kemungkinan Penangkal?’ Brunei Islamic Finance (BIF) Summit 2023 di International Convention Centre (ICC) di Perakas.
KTT, yang berlangsung dari 12 Juni hingga hari ini, diselenggarakan oleh Institut Kepemimpinan dan Keuangan Islam Brunei (BILIF) bekerja sama dengan Bank Pembangunan Islam (ISDB) dan Grup Bank Dunia sehubungan dengan Konferensi Tengah Tahun Brunei dan Pameran. 2023 (Brunei MYCE 2023).
Haji Mohammad Yousri mengatakan keuangan sosial Islam, seperti perbankan Islam, berbagi tujuan kesejahteraan sosial yang lebih besar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan berpegang pada prinsip-prinsip Islam dan nilai-nilai Mahasid Syariah, keuangan sosial Islam bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan keuangan dilakukan dengan cara yang konsisten dengan tujuan keadilan sosial dan pemerataan kekayaan yang lebih luas,” katanya.
Bentuk pendanaan ini, kata dia, meliputi: Zakat Dan WakafSebagai alat yang ampuh untuk mendorong pembangunan sosial dan ekonomi, ia menyalurkan dana ke inisiatif yang bermanfaat bagi masyarakat yang terpinggirkan, memberikan kesempatan untuk pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.
“Untuk mencapai tujuan ini secara efektif, kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan sangat penting. Kemitraan dengan pemerintah, organisasi terkait, dan masyarakat membantu keuangan sosial Islam memaksimalkan dampaknya,” ujar Haji Mohammad Yusri.
“Memiliki rencana yang solid dan jelas sangat penting untuk memastikan keberhasilan skema keuangan sosial Islam. Rencana ini harus menguraikan tujuan spesifik, target penerima manfaat dan hasil yang terukur, serta pemantauan yang berkelanjutan dan terstruktur. Dengan menetapkan kerangka kerja yang transparan, para pemangku kepentingan dapat lebih memahami tujuan dan dampak dari kontribusi mereka, meningkatkan kepercayaan dan mendorong partisipasi lebih lanjut.
Dia berbagi inisiatif kolaborasi multi-lembaga BIBD dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, yaitu BIBD Lifelong Learning for an Inspiring Future (BIBD ALAF) dan Program Pemberdayaan dan Pengembangan Kewirausahaan Khusus BIBD (BIBD SEED) dan. Proyek Dunas.
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi