Tempo.co., Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Finser Pontjeiten, kata Pontok Gede tempat penampungan haji Rumah Sakit Darurat di Jakarta Timur siap menerima pasien COVID-19.
“150 tempat tidur perawatan intensif siap pakai. Bisa digunakan untuk merawat pasien dengan gejala berat atau kondisi berbahaya. Siap operasi 2-3 hari ke depan,” kata Luhut dalam keterangannya, Sabtu.
Rumah sakit darurat dikatakan dilengkapi dengan peralatan medis buatan lokal. “Saya pikir itu bagus,” katanya.
Bt. Anak perusahaan Pertamina, P.T. Menhub menjelaskan, Bertamina Bina Medica (Bertamedica) menggunakan Shelter Haji sebagai Rumah Sakit Khusus Pemerintah-19 bersama dengan Manajemen Shelter Haji Jakarta.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung penuh fasilitas tersebut. Rumah sakit darurat tersebut akan dioperasikan di bawah pengelolaan Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ), sehingga disebut sebagai RSPJ perpanjangan untuk COVID-19.
Menempati gedung Aroba, rumah sakit ini memiliki ruang gawat darurat (IGD), 24 tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) dan enam tempat tidur non-ICU. Kamar untuk pasien berada di lantai II, III dan IV dengan 16 tempat tidur HCU dan 104 tempat tidur ICU, sehingga total kapasitas rumah sakit perluasan menjadi 150.
Selain itu, rumah sakit memiliki 74 unit mesin ventilator, 50 unit saluran hidung aliran tinggi (HFNC) dan 124 respirator.
Rumah sakit juga menyediakan fasilitas medis penting seperti oksigen sentral, tekanan negatif dengan hepabilifier, sinar-X dan laboratorium medis.
Rumah sakit akan mendukung rencana Kementerian Kesehatan menambah tempat tidur khusus untuk pasien COVID-19, dan ini menjadi bukti kuat peran BUMN dalam menangani infeksi akut dan kronis.” Direktur Utama Pertamina Bina Medica IHC Dr. Kata Fatimah Dijan Rashmat. .
Delapan bangunan di Pandok Kedai tempat penampungan haji Rumah sakit lapangan akan digunakan untuk pasien yang membutuhkan perawatan intensif, kamar untuk pasien dengan gejala ringan dan tempat penampungan perawat.
Zona kamar akan didasarkan pada risiko, sirkulasi udara, akses ke petugas, pasien, logistik.
Satu gedung akan digunakan untuk perawatan intensif, lima gedung akan digunakan untuk menampung pasien dengan gejala ringan, dan dua gedung akan digunakan untuk panti jompo.
“Setiap gedung memiliki ruangan yang digunakan sebagai kamar pasien, ruang apotek, ruang cuci dan ruang staf. Total rumah sakit ini memiliki 785 tempat tidur,” kata Menteri Kesehatan Pudi Gunadi Sadiq.
Langkah: Indonesia akan menggunakan tempat penampungan Hawj sebagai bangsal isolasi Pemerintah-19
ANTARA
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi