POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Serah Terima Presiden Indonesia: Pengenalan Global

Serah Terima Presiden Indonesia: Pengenalan Global

Presiden Indonesia akan memperkenalkan penerus terpilih para pemimpin dunia

Terungkap baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Bandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin memperkenalkan presiden terpilih 2024 itu kepada para pemimpin dunia. Niat tersebut disampaikan Jokowi kepada Pandejaitan dan ia ungkapkan dalam video yang diunggah di akun media sosial pribadinya pada 25 Desember 2023.

Menantikan pemilihan presiden 2024

Video tersebut juga menandakan masa kampanye Pilpres 2024 telah dimulai. Daftar calon presiden itu memuat nama-nama besar seperti Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Pemilih Indonesia diperkirakan akan datang ke tempat pemungutan suara pada Februari 2024. Video perpaduan bakat kreatif ini diproduseri oleh Vina Muthi Ambarvati dengan lirik dan editor video oleh Adisti Safitri, serta menampilkan musik Dream It – Track Tribe.

Para pemimpin dunia yang fokus

Di antara pemimpin dunia yang ingin diperkenalkan Jokowi kepada presiden terpilih adalah Presiden Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) dari Uni Emirat Arab dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dari Arab Saudi. Langkah ini menandakan pentingnya menjaga hubungan internasional yang kuat dan peran strategis Indonesia dalam politik global.

Calon presiden dan kampanyenya

Anies Baswedan memposisikan diri sebagai agen perubahan dengan berjanji memperkuat komisi antirasuah Indonesia dan aktif mewakili Indonesia di forum internasional. Kandidat terdepan dalam jajak pendapat, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raqqa, dengan popularitas Anis Baswedan yang meningkat, dapat menyebabkan pemilihan putaran kedua. Di tengah kegembiraan pemilu, mantan Menteri Olahraga dan Pemuda Roy Suryo menuduh Komisi Pemilihan Umum (KPU) membantu Gibran Rakabuming Raqqa melakukan kecurangan dalam debat wakil presiden yang disiarkan televisi, yang dapat menimbulkan ancaman hukum dari kedua belah pihak.