Tempo.co., Jakarta – Wakil Presiden Marof Amin Sektor keuangan digital negara ini diproyeksikan tumbuh delapan kali lipat pada tahun 2030 dari Rp600 triliun saat ini menjadi Rp4.500 triliun. Oleh karena itu, ia menggarisbawahi pentingnya inisiatif pendidikan dan model bisnis yang didukung oleh kebijakan konkret.
“Saya menghimbau kepada seluruh pemangku kepentingan khususnya Kementerian Informasi dan Komunikasi, Bank Indonesia (BI), Komisi Jasa Keuangan (OJK) dan asosiasi untuk berpartisipasi aktif membantu merumuskan kebijakan yang solid,” katanya dalam keterangannya, Senin. 13 Desember. , 2021.
Maroof mengatakan usaha patungan itu diperlukan untuk meningkatkan ekonomi dan sektor keuangan digital, dan pada akhirnya akan bermanfaat bagi masyarakat. Dia mengatakan pemerintah dan asosiasi terkait terus berupaya memberikan tekanan pada konten keuangan dan literasi keuangan digital.
Sebelumnya, Menteri Negara Kelautan dan Investasi Luhut Binsar Bandhjaitan berkunjung ke Tanah Air Digital Penggalangan dana menunjukkan indikator yang luar biasa. Namun, indikator tersebut belum didukung oleh literasi keuangan digital, dengan Indonesia tertinggal dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Menurut data OJK, indeks literasi keuangan negara itu adalah 30,3 persen, dibandingkan dengan 98 persen di Singapura, 85 persen di Malaysia dan 82,1 persen di Thailand, dibandingkan dengan 76,19 persen.
Melangkah: Indonesia siap menjadi pasar digital yang menjanjikan melalui laut: Menteri Perdagangan
BISNIS.COM
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi