Daily Mail Australia oleh Danyal Hussain
16:05 06 April 2023, Diperbarui 16:05 06 April 2023
- Politisi terkemuka Indonesia itu mengecam wisatawan
- Pulau ini dipanggil untuk menarik wisatawan kaya
- Fokus harus pada pariwisata berkualitas, katanya
Seorang politisi terkemuka Indonesia mendorong lebih banyak wisatawan ‘berkualitas’ ke Bali di tengah perilaku buruk dari pengunjung asing.
Dalam beberapa bulan terakhir, pulau liburan tersebut telah menindak turis yang nakal, dengan usulan larangan orang asing menggunakan sepeda motor dan pekerja hotel diinstruksikan untuk mendidik orang non-lokal.
Bali telah lama dianggap sebagai tujuan pesta bagi warga Australia, dengan ribuan orang mengunjungi pulau itu setiap tahun.
Namun, politisi senior Indonesia yang berpengaruh Luhut Binsar Bandjaitan menegaskan bahwa Bali harus fokus pada ‘pariwisata berkualitas’ daripada ‘pariwisata massal’.
“Saya minta pajak turis yang masuk ke Indonesia segera diimplementasikan,” tulisnya dalam postingan Instagram minggu ini, menurut terjemahan bahasa Inggris oleh kantor berita lokal Coconut Bali.
‘Insentif ini sangat berguna untuk membiayai pengembangan destinasi dan pengembangan pariwisata, seperti yang diterapkan di banyak negara dengan industri pariwisata yang besar.
‘Saya juga meminta evaluasi segera atas kebijakan tersebut untuk mendorong orang asing dari banyak negara yang paling bermasalah. Hal ini penting agar wisatawan yang datang dapat dipilih dengan baik.’
Politisi tersebut adalah Menteri Kelautan dan Investasi Indonesia.
Namun, ia dikenal sebagai ‘Tuan Luhut’ oleh penduduk setempat dan percaya bahwa harga di Bali harus dinaikkan, karena biaya rendah menjadi alasan mengapa begitu banyak orang berkunjung.
“Hal ini mendorong banyak pengunjung asing berpenghasilan rendah ke Bali, yang menyebabkan peningkatan perilaku nakal,” katanya.
Hal senada diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bali (DPRT Bali) pekan lalu.
“Kami membutuhkan turis, tetapi turis yang bermartabat, bukan turis yang marah,” kata Nyoman Adi dalam pertemuan dengan para pemimpin provinsi Wiriyatama dalam sebuah pertemuan, lapor Pali Sun.
Badan pariwisata mengumumkan rencana pada 7 Maret untuk menggunakan papan reklame untuk menciptakan kesadaran di kalangan wisatawan dan mendidik wisatawan tentang bagaimana berperilaku dalam lingkungan budaya.
Pejabat telah mengkonfirmasi bahwa setidaknya 10 papan reklame besar akan menggunakan bahasa Inggris di daerah dengan lalu lintas tinggi termasuk Kuta, Seminyak, Legian, Canggu, Ubud, Sanur, Nusa Dua dan Uluwatu.
Pada hari Senin, Direktur Jenderal Imigrasi Indonesia Silmi Karim mengatakan bahwa 620 orang asing telah dideportasi dari Indonesia tahun ini.
Kejahatan mereka termasuk penyalahgunaan visa dan izin tinggal, overstay, mengganggu ketertiban umum, perilaku tidak tertib dan ketidakpatuhan terhadap peraturan Indonesia.
‘Instruksi saya sangat jelas, terapkan hukum dengan baik dan manusiawi. “Seperti roda perekonomian rakyat, tidak ada ruang kompromi dengan pihak asing yang mengganggu keamanan dan ketertiban,” ujarnya.
Pekan ini, terungkap seorang pria Australia yang telah tinggal di Bali selama 23 tahun dideportasi setelah dia merekam melecehkan polisi setelah didenda $25 karena mengendarai sepeda motor tanpa helm.
Marita Daniel dideportasi dari Indonesia pada hari Jumat setelah sebuah video muncul tentang dia yang melecehkan seorang petugas yang menghentikannya di Ghouta utara karena tidak mengenakan helm.
Dalam sebuah video yang dibagikan secara online pada awal Maret, wanita itu terlihat berdebat dengan seorang polisi yang memblokir jalur sepedanya.
Petugas mencoba untuk memindahkan skuter wanita tersebut dari jalan karena mengendarai sepeda motor tanpa helm adalah ilegal.
Wanita itu memberi isyarat dengan marah kepada petugas dan berteriak ‘bukan salahku’ bahwa helmnya dicuri.
Polisi Bali memastikan wanita itu adalah warga negara Australia dan didenda Rp $2.506 – setara dengan AUD $25.
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi