Diane Septari (Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Jumat, 10 Desember 2021
Demokrasi berada di bawah pengawasan pada hari Kamis ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tuan rumah Indonesia menyerukan badan ekonomi global yang selanjutnya akan menggabungkan Forum Demokrasi Bali (BDF).
Memprakarsai acara tersebut, duta besar Indonesia menyerukan “demokratisasi” lembaga ekonomi dan keuangan untuk mendukung negara-negara yang lebih kecil dan kurang makmur sebagai sarana untuk mempercepat pemulihan ekonomi global.
“Kami akan jujur dengan diri kami sendiri. Apakah norma dan peraturan ekonomi internasional dikembangkan secara demokratis untuk kepentingan semua bangsa? Apakah proses pengambilan keputusan dalam sistem keuangan global selalu demokratis dan inklusif?” tanya Menteri Luar Negeri Redno LP Marzudi dalam sambutan pembukaan forum tersebut, Kamis: “Jawabannya ‘tidak’.”
Baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Rp 55.000 / bulan ke atas
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- E-Post adalah surat kabar digital harian
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses khusus ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi