Seorang pejabat mengatakan Kamar Dagang dan Industri Aceh (Kaden Aceh) akan menyusun rencana pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk membangun hubungan bilateral yang lebih kuat antara Indonesia dan Qatar di berbagai sektor.
Beritahu Dr Phil Suraiya IT MA, Wakil Presiden Kadin Aceh Waktu Teluk Rencana pengembangan ekonomi Kamar mencakup industri berikut: minyak dan gas (energi), pertanian, perikanan, pariwisata halal, konektivitas dan transportasi “melalui kerja sama dengan Qatar Airways”.
Menurut Soraya, yang baru-baru ini memimpin delegasi perdagangan Indonesia di negara itu, rencana tersebut awalnya akan diajukan ke Qatar Indonesia Business Council (QIBC) dan kedutaan masing-masing di kedua negara.
Kaden Aceh juga berencana menjalin hubungan kerjasama dengan Qatar Chamber untuk membangun mekanisme dialog yang berkelanjutan, platform diskusi dan rencana pembangunan lainnya.
Dia menjelaskan, “Kami juga sedang dalam pembicaraan dengan Farhan Al-Sayed, Ketua Dewan Bisnis Qatar-Indonesia, untuk mengembangkan hubungan kelembagaan, komersial dan komersial yang kuat antara Kamar kami dan Qatar International Islamic Center.”
Soraya menambahkan: “Kunjungan kami ke Doha adalah untuk bertemu rekan-rekan dan menindaklanjuti potensi kerjasama antara Qatar dan Aceh di bidang pendidikan, budaya dan pembangunan ekonomi.
Kami juga berharap dapat bekerja sama dengan Qatar di bidang pendidikan, karena kami memiliki universitas dan perguruan tinggi yang berfokus pada keperawatan dan kesehatan. Provinsi Aceh pada khususnya dan Pulau Sumatera pada umumnya dapat memiliki prospek positif untuk kemitraan di bidang kesehatan.”
Kepala Bank, Farhan Al-Sayed, menjelaskan bahwa delegasi Indonesia tiba di Doha untuk mempromosikan kerja sama antara Qatar dan Aceh, sebuah provinsi semi-otonom Indonesia di ujung barat laut pulau Sumatera.
Selain Suraiya yang juga merupakan konsultan senior pengembangan sumber daya manusia di Aceh, El-Sayed mengatakan juga bertemu dengan anggota delegasi lainnya, seperti pengusaha dan dermawan Indonesia, Dr. Rusli Bintang, serta Dr. Harmani Harun, Wakil Rektor Universitas Malahati.
Tujuan delegasi dalam kunjungan ini adalah untuk meningkatkan komunikasi antara Qatar dan Indonesia dan bagaimana meningkatkannya ke tingkat yang lebih tinggi di bidang perdagangan umum, pendidikan, ekspor kopi, buah-buahan, sayuran dan makanan halal, di samping berbagai proyek lainnya.
Selain peluang investasi di bidang pertanian dan infrastruktur, Al-Sayed mengatakan diskusi dilakukan dengan direktur Corina Refinery di Aceh Saeed Malawi, yang juga merupakan anggota delegasi yang mewakili sektor kilang minyak Aceh.
Menurut Malawi, pemerintah Indonesia mengundang investor dari Qatar untuk menjajaki sektor pengilangan di Aceh dan mendirikan usaha patungan untuk berbagai produk akhir, seperti bahan bakar jet, solar, dan minyak pelumas.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia