POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Rencana Konversi Meluas Covit-19 Menunggu Eksodus Idul Fitri Evaluasi: KSP

Rencana Konversi Meluas Covit-19 Menunggu Eksodus Idul Fitri Evaluasi: KSP

JAKARTA (ANTARA) – Kepala Ahli Kantor Kepegawaian Presiden (KSP) Abraham Virodomo menegaskan, hasil penilaian mudik Lebaran masih menunggu penetapan rencana relokasi Pemerintah ke-19.

Wirotomo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah sedang bersiap untuk pindah dari epidemi COVID-19 ke tingkat lokal.

“Untuk rencana intim (perubahan), pemerintah akan menunggu penilaian beberapa minggu setelah Idul Fitri pulang. Kami berharap tidak akan ada lonjakan lagi seperti negara lain. Jika demikian, pemerintah siap mengantisipasinya. Satu lonjakan (dalam kasus),” katanya dalam sebuah pernyataan di sini, Kamis.

Wirotomo mengakui bahwa situasi COVID-19 di Indonesia telah terkendali selama tujuh minggu terakhir, dari 24 Maret hingga 4 Mei 2022.

Berita Terkait: AP II siapkan Terminal 1B Soekarno-Hatta untuk lonjakan penumpang

Perbaikan kondisi infeksi tersebut tercermin dari angka reproduksi (Rt) yang konsisten 1, dan penurunan jumlah kasus terkonfirmasi harian COVID-19.

Dia mencontohkan, per 3 Mei 2022, jumlah kasus terkonfirmasi harian sebanyak 107 kasus, jumlah kematian terkonfirmasi 18 orang, dan total kasus aktif 6.951 kasus.

Hal ini patut kita syukuri dan kita apresiasi kepada para tenaga kesehatan, TNI dan Polri serta Satgas yang senantiasa mengingatkan masyarakat untuk mematuhi etika kesehatan. Dia menambahkan.

Namun dia mengakui bahwa jumlah mereka tidak cukup untuk mengalahkan pemerintahan Lukashenko.

Untuk Hari Raya Idul Fitri 2022, Pemerintah Indonesia mengizinkan masyarakat untuk merayakan Idul Fitri di kampung halaman mereka di tengah situasi epidemi yang berkembang di tanah air setelah merebaknya epidemi COVID-19.

Hingga 4 Mei 2022, Indonesia memiliki total 6.047.491 kasus Pemerintah-19, 5.884.325 pemulihan dan 156.321 kematian, menurut data gugus tugas penanganan Pemerintah-19.

Berita Terkait: Sistem satu jalur diterapkan karena kemacetan lalu lintas di jalan menuju Pokhara

READ  Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan Sri Lanka