TEMPO.CO, Jakarta – Ratusan orang turun ke jalan pada Jumat, 20 Oktober 2023 untuk mengikuti aksi unjuk rasa mendukung Palestina di depan Kedutaan Besar AS di Jakarta. Massa kemudian bergerak menuju kantor PBB di Menteng, Jakarta Pusat.
Salah satu pengunjuk rasa mengatakan dalam pidatonya dari kendaraan komando: “Kami di sini berdampingan dengan negara yang harus merdeka.”
Seorang petugas polisi mengatakan sekitar 200 orang mulai berkumpul di depan gedung Kedutaan Besar AS pada pukul 14.00 waktu setempat.
Selain berorasi, massa juga membakar bendera Israel dan foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Slogan-slogan pro-Palestina “Bebaskan, Bebaskan Palestina” dan “Bebaskan Palestina dari Sungai hingga Laut,” yang diteriakkan oleh para demonstran di seluruh dunia, juga diteriakkan dalam unjuk rasa hari ini.
Orang-orang juga terlihat membawa poster yang mengkritik Israel atas pendudukannya di wilayah Palestina, dan Amerika Serikat yang mendanai Israel.
Selama perjalanan panjang menuju kantor PBB, massa berhenti di sebuah cabang McDonald’s. Restoran cepat saji tersebut baru-baru ini mendapat kecaman karena menyumbangkan ribuan makanan gratis kepada tentara Israel.
Indonesia for Palestine, organisasi yang menggagas upaya ini, meminta pemerintah Indonesia untuk membantu Palestina dengan mengirimkan alat sistem persenjataan dasar (alutsista), makanan, dan tentara.
Mereka juga meminta PBB untuk mengklasifikasikan Israel sebagai pelanggar hak asasi manusia yang serius dan penjahat perang, dan menjatuhkan sanksi terhadap Israel.
Aksi solidaritas serupa juga terjadi di seluruh Indonesia. Warga Yogyakarta, Semarang, Solo, Makassar, dan Medan menunjukkan solidaritasnya terhadap Palestina dengan turun ke jalan.
Nabila Al-Zahraa Abdullah
Pilihan Editor: Jokowi: Indonesia mengutuk serangan Israel terhadap sebuah rumah sakit di Gaza
klik disini Untuk mendapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal