Ditulis oleh Paul Moore pada 14 September 2022
PT Vale Indonesia Tbk kembali menyepakati kerjasama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co (Huayou) untuk mengembangkan smelter nikel menggunakan teknologi High Pressure Acid Refining (HPAL) di Suruwaku. Kerja sama antara kedua pihak dimulai awal tahun ini dan Huayou melakukan studi kelayakan. Studi kelayakan diselesaikan dengan hasil positif.
Sehubungan dengan itu, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama, dengan menandatangani Presidents’ Agreement yang akan menjadi acuan kesepakatan yang lebih rinci, dan ditandatangani pada 13 September 2022. Pabrik HPAL yang baru akan mengolah bijih nikel-limonit dan mengubahnya menjadi campuran hidroksida (MHP) dengan kapasitas produksi tahunan yang direncanakan, yaitu sekitar 60.000 ton nikel dalam PLTMH.
PLTMH kemudian dapat diolah menjadi bahan untuk komponen baterai, seperti kendaraan listrik. Sorotan utama dari kerja sama ini adalah komitmen para pihak untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050 dan kesepakatan untuk bekerja sama dalam mengurangi emisi karbon. Huayou akan berdiskusi lebih lanjut dengan PT Vale untuk mempelajari alternatif energi rendah karbon.
CEO PT Vale Vipriani Eddy menjelaskan, proyek joint development ini merupakan salah satu pencapaian untuk memenuhi komitmen PT Vale terhadap penambangan berkelanjutan dan strategi PT Vale untuk mendukung program pemerintah membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Dischni Naidoo, Presiden Komisaris PT Vale dan Wakil Presiden Eksekutif Vale Base Metals mengatakan: “Kami senang dapat memperluas kolaborasi kami dengan Huayou Cobalt dalam proyek yang begitu penting. Perjanjian kemitraan ini merupakan katalis lain untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan dari sumber daya nikel kelas dunia Indonesia, bersama dengan kemajuan terbaru di fasilitas HPAL Pomalaa dan Proyek Blok Bahodopi, menunjukkan bahwa kami berkomitmen untuk mengimplementasikan generasi berikutnya dari proyek pertumbuhan berkelanjutan dengan biaya minimal. dampak lingkungan untuk kepentingan para pemangku kepentingan kami, lokal dan nasional.
Ketua Huayou Chen Xuehua mengatakan pada upacara tersebut, “Kerja sama kami adalah kombinasi sempurna dari keunggulan sumber daya mineral Vale dan keunggulan teknologi penyaringan asam tekanan tinggi Huayou Cobalt, untuk mencapai pengembangan sumber daya mineral rendah karbon, hijau, dan berkelanjutan. Kerja sama kami juga dapat memenangkan peluang pertumbuhan bagi kedua belah pihak, menambah kekuatan dan nilai bagi industri, serta memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia.”
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian