Divya Kariza (The Jakarta Post)
bagus sekali
Jakarta ●
Jumat 11 November 2022
Produsen minyak sawit Indonesia optimis tentang kemampuan mereka untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh transisi China dan India menuju keberlanjutan, dengan para ahli menekankan pentingnya standar keberlanjutan domestik negara yang diakui secara global.
China dan India adalah dua pasar ekspor minyak sawit mentah terpenting di Indonesia. China, dengan mengusulkan Kebijakan Rantai Nilai Hijau 2020 dan Pedoman Konsumsi Minyak Sawit 2022, dan India, melalui Aliansi Minyak Sawit Berkelanjutan India 2018 (India-SPOC), berusaha memastikan bahwa minyak sawit yang mereka impor mematuhi tingkat yang lebih tinggi Standar keberlanjutan.
Proposal kebijakan sebagian besar masih dalam tahap awal dan menandai awal dari dorongan untuk rantai pasokan minyak sawit yang lebih hijau, kata Bukti Bagja, Direktur Senior Transformasi Petani Kecil dan Mata Pencaharian di World Resources Institute (WRI) di Indonesia.
Untuk membaca cerita lengkapnya
berlangganan sekarang
Mulai dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- Surat kabar email harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia