JAKARTA (ANTARA) – Presiden Joko Widodo meresmikan stasiun pompa terbesar di Indonesia, Stasiun Pompa Pengirim Ancol, di Jakarta Utara, Senin.
“Kami sudah menyelesaikan dua bendungan, Bendungan Chiavi dan Bendungan Sukamahi. (Bendungan) akan mengurangi banjir di Jakarta secara signifikan,” kata Presiden dalam putusan di Jakarta, Senin.
Widodo juga mencatat terowongan air Siliwung telah dikurangi. Terowongan ini akan mengalirkan air dari Sungai Siliwung ke Kanal Banjir Timur. Pihaknya juga akan melanjutkan proyek normalisasi sisa Sungai Chiliwung sepanjang 17 kilometer.
“Hari ini, stasiun pompa air Sending di Ancol telah selesai dibangun, menelan biaya Rp481 miliar (US$30,8 juta). Setelah (proyek) hulu, tengah, dan hilir di Sending (proyek) selesai (di sini), kami yakin akan terjadi banjir di Jakarta. akan berkurang sekitar 62 persen,” ujarnya.
Presiden menyampaikan, Stasiun Pompa Pengirim Ancol merupakan stasiun pompa terbesar di Indonesia.
Saya yakin dengan adanya stasiun pompa ini, banjir di tujuh kecamatan di Jakarta akan berkurang. Bismillahirrahmanirrahim (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang), siang ini saya akan meresmikan Stasiun Pompa Pengirim Ancol di Jakarta Utara, Provinsi Jakarta, ”kata Presiden.
Sementara itu, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hardono dalam keterangannya mengatakan Stasiun Pompa Pengirim Ancol merupakan infrastruktur pengendalian banjir yang akan mengurangi risiko banjir di tujuh kecamatan.
Hardono mengatakan, Pemda DKI berkomitmen menjalin kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam pembangunan infrastruktur.
BERITA TERKAIT: Pasarnas siapkan tenaga dan peralatan untuk kemungkinan banjir
BERITA TERKAIT: Saluran Air Ciliwung Bisa Selesaikan Masalah Banjir Jakarta: Presiden
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi