Presiden Jokowi membuka kegiatan perdagangan pasar saham 2023

Jakarta (Antara) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membunyikan bel pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2023 pukul 09.00 waktu setempat (UTC+7).

“Kita patut bersyukur indeks kita naik 4,1 persen pada 2022 dibandingkan negara lain yang mengalami penurunan besar,” kata Presiden usai pembukaan perdagangan saham di sini tahun ini.

Dia mengatakan, keputusan pemerintah membatalkan kebijakan Pengendalian Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Jumat (30/12) lalu, karena kondisi pandemi COVID-19 yang terus membaik.

Dia mencatat, menurut penilaian pemerintah, indikator epidemi COVID-19 Indonesia belum melampaui ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama 10 bulan terakhir.

“Kebijakan PPKM untuk acara itu kami putuskan cabut, tapi berdasarkan penilaian kami selama 10 bulan terakhir, kami sudah membendung Covid-19. Positivity rate dan angka kematian kami semua di bawah ambang batas WHO,” jelas Jokowi.

Presiden memuji pertumbuhan pasar saham Indonesia pada tahun 2022, karena kapitalisasi pasar tumbuh menjadi Rp9.499 triliun di tengah krisis global dan ketidakpastian ekonomi.

“(2022) adalah tahun di mana ekonomi dunia dan ekonomi kita menghadapi ujian yang signifikan. Kita harus hati-hati dan waspada,” katanya.

Dia juga memuji demografi investor BEI saat ini, dengan 70 persen investor di bawah 40 tahun dan 55 persen di bawah 30 tahun, menunjukkan prospek cerah pasar saham Indonesia ke depan.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 8,51 poin atau 0,12 persen ke level 6.842,11 pada Senin, sedangkan Indeks 45 Blue Chips atau LQ 45 turun 1,81 poin atau 0,19 persen ke level 935,37.

Selain itu, nilai tukar rupiah meningkat 78 poin atau 0,5 persen menjadi Rp15.495 per dolar AS dari Rp15.573 per dolar AS pada penutupan pasar terakhir.

Berita Terkait: Kebijakan pemerintah, regulator menjaga sentimen positif pasar
Berita Terkait: BEI mendukung pencapaian SDGs
Berita Terkait: Bursa Efek Indonesia menargetkan ekspansi pasar modal di Sulawesi