Tempo.co, Jakarta – Polisi Indonesia menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mengamankan KTT G20 di Bali Penerapan teknologi ini disimulasikan selama Pelatihan Pra-Operasi Puri Agung.
Pada latihan hari kedua, di bawah pimpinan Wakapolri Kawan, polisi melakukan simulasi di beberapa lokasi yang berpotensi rawan. gen. Gatot Eddy Bramono dan Presiden Humas Pol. Inspektur gen. Dedi Prasetyo, dan pejabat tinggi lainnya.
“Tadi kita lihat simulasi di lapangan dari pusat komando dan semuanya bisa dikendalikan dari sana,” kata Wakapolres di posko Polda Bali, Jumat, 4 November 2018.
Pusat komando juga menggunakan pengenalan wajah, katanya. Latihan akan berlanjut hingga Sabtu, 5 November dan polisi akan terus mengevaluasinya. Polisi juga menyiapkan permainan taktis darat dan latihan permainan digital taktis seperti Metaverse dan rekayasa lalu lintas untuk mencegah kemacetan lalu lintas.
“Agar seluruh pelaksanaan Kepresidenan G20—mulai dari persiapan, saat dan setelah acara—dapat berjalan dengan aman dan tanpa gangguan,” ujarnya.
Polisi Indonesia mengantisipasi potensi gangguan dengan bekerja sama dengan angkatan bersenjata nasional dan pemangku kepentingan lainnya, tidak hanya di Bali, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.
Eka Yudha Saputra
Klik di sini untuk mendapatkan berita terbaru Tempo di Google News
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi