POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Polisi Indonesia dan para nelayan telah melancarkan patroli untuk menghentikan kapal-kapal Rohingya

Polisi Indonesia dan para nelayan telah melancarkan patroli untuk menghentikan kapal-kapal Rohingya

Polisi dan nelayan Indonesia mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka berpatroli di beberapa bagian provinsi barat negara tersebut untuk mencegah pengungsi Rohingya mendarat di pantai setelah hampir 1.100 anggota minoritas Myanmar yang teraniaya tiba bulan ini.

Ribuan kelompok minoritas Muslim mempertaruhkan hidup mereka setiap tahunnya untuk melakukan perjalanan laut dari kamp pengungsi di Bangladesh, seringkali dengan perahu kecil, untuk mencoba mencapai Malaysia atau Indonesia.

Ketika kondisi pelayaran membaik pada bulan ini, lebih dari setengah lusin perahu yang membawa ratusan warga Rohingya dari Bangladesh tiba di provinsi Aceh, dan beberapa penduduk setempat berusaha untuk kembali ke laut.

Polisi di Aceh Timur, yang menampung lebih dari 350.000 orang, mengatakan mereka sekarang melakukan patroli 24 jam setelah melihat kedatangan 36 warga Rohingya pada hari Minggu.

Pasukan tersebut telah menginstruksikan kantor polisi tambahan di sepanjang pantai untuk mengintensifkan pengawasan di wilayah pesisir dan perairan Selat Malaka untuk mencegah masuknya migran Rohingya.

Iklan – Gulir untuk melanjutkan

“Polisi berpatroli 24/7 untuk mencegah migran Rohingya mendarat di Aceh Timur,” kata Kapolres Andy Rahmansya.

Di Aceh utara, kepala desa Thano Ano Amirudin Ismail mengatakan kepada AFP bahwa patroli telah ditingkatkan setelah para nelayan melaporkan melihat perahu Rohingya dua mil (tiga kilometer) di lepas pantai kota Muara Batu pada Jumat malam.

Dia mengatakan para nelayan, polisi setempat, dan satuan militer sedang berpatroli di wilayah pesisir ketika perahu itu tidak lagi terlihat.

Iklan – Gulir untuk melanjutkan

Seperti kebanyakan warga Indonesia, Naharudin, seorang tokoh masyarakat nelayan di Kabupaten Devandara, Aceh Utara, membenarkan adanya patroli tersebut kepada AFP.

“Kami segera melancarkan operasi pengawasan di wilayah pantai. Saat para nelayan melaut… kami minta mereka diawasi,” ujarnya.

Para ahli khawatir india bisa menjadi negara berikutnya yang memperketat perbatasannya untuk mencegah kedatangan pengungsi Rohingya, sementara Malaysia, Thailand, dan India melarang kedatangan mereka.

Iklan – Gulir untuk melanjutkan

Banyak orang Asia telah lama bersimpati dengan penderitaan yang dialami rekan-rekan Muslim mereka.

Namun ada pula yang mengatakan kesabaran mereka telah diuji, dengan mengatakan bahwa warga Rohingya mengonsumsi sumber daya yang langka dan sesekali terlibat bentrokan dengan penduduk setempat.

Lebih dari satu juta warga Rohingya telah meninggalkan Myanmar sejak tahun 1990an, dan banyak dari mereka terpaksa menetap di kamp-kamp di Bangladesh setelah tindakan keras militer pada tahun 2017.

Indonesia tidak menandatangani Konvensi Pengungsi PBB dan menyatakan tidak berkewajiban menerima pengungsi dari Myanmar.